Pop Games VIVA - Kabar terbaru menyebutkan lebih banyak studio game juga terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh Microsoft. Salah satunya adalah Raven Software, pengembang dari serial populer Call of Duty. Tak hanya itu, tim di balik Forza Motorsport, yaitu Turn 10 Studios, juga ikut terimbas.
Mengutip laporan dari Jason Schreier dari Bloomberg, dikutip Pop Games VIVA Kamis, 3 Juni 2025 sekitar 50 persen tim di Turn 10 sudah menerima pemberitahuan resmi tentang PHK hari ini. Sayangnya, jumlah pasti yang terdampak di Raven Software belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan.
Microsoft memulai gelombang PHK baru lagi, kali ini menyasar divisi Xbox. Berdasarkan laporan, studio besar seperti Zenimax dan King turut kena imbasnya.
Menurut sumber dari Bloomberg, divisi King yang berkantor di Barcelona harus merelakan 10 persen dari total karyawannya. Artinya sekitar 200 orang akan kehilangan pekerjaan. Sementara itu, Zenimax pengembang dari Fallout dan Elder Scrolls—juga menerima notifikasi PHK di beberapa kantornya di Eropa, meski belum ada angka pasti jumlah yang terdampak.
Kabar tersebut juga diperkuat oleh Windows Central yang melaporkan bahwa tim pemasaran Zenimax di London dan Rockville, Maryland, masuk dalam daftar efisiensi. Sebagai penegasan atas langkah ini, Bos Xbox, Phil Spencer, telah mengirim memo kepada seluruh staf yang terlibat. Isi lengkap dari memo itu adalah sebagai berikut:
"Hari ini kami akan umumkan keputusan yang bakal mengubah struktur organisasi kita. Untuk memastikan divisi gaming bisa bertahan dan sukses jangka panjang, kami akan hentikan atau kurangi aktivitas di beberapa bagian bisnis. Kami juga menyesuaikan kebijakan manajemen agar lebih lincah dan efektif. Untuk menghormati mereka yang terkena dampak PHK hari ini, detail notifikasi dan perubahan organisasi akan disampaikan langsung oleh pemimpin tim masing-masing dalam beberapa hari mendatang," katanya.
"Kami sadari, saat ini jumlah pemain, game, dan jam bermain lebih tinggi dari sebelumnya. Roadmap platform, hardware, dan game kami tengah dalam posisi kuat. Kesuksesan yang diraih saat ini tidak lepas dari keputusan sulit yang telah dibuat sebelumnya. Sekarang waktunya membuat pilihan penting untuk kesuksesan di masa depan. Fokus kami adalah pada peluang yang paling potensial. Bagian yang tumbuh subur akan dilindungi, dan tenaga dialihkan ke area yang punya prospek tinggi, sesuai ekspektasi perusahaan terhadap bisnis ini. Langkah fokus ini memungkinkan kami menghadirkan pengalaman bermain yang luar biasa untuk generasi berikutnya," tambahnya.
"Pilih-pilih prioritas memang penting, tetapi ini bukan momen yang mudah. Tanpa usaha keras para karyawan yang terdampak, kami tak akan sampai di titik ini. Pemutusan hubungan kerja bukan mencerminkan buruknya kinerja atau kreativitas mereka. Momentum perusahaan ini adalah hasil dari dedikasi dan kerja keras tim-tim yang telah berkontribusi sebelumnya. SDM sedang melakukan pendekatan langsung dengan karyawan terdampak untuk memberikan hak-haknya, seperti tunjangan pesangon, perlindungan kesehatan, dan bantuan mencari pekerjaan baru, sesuai aturan yang berlaku. Mereka juga didorong untuk mencoba membuka peluang di bagian lain di Microsoft Gaming, di mana aplikasi mereka akan diprioritaskan. Saya ucapkan terima kasih atas kontribusi kalian semua dalam membangun budaya, produk, dan komunitas kami. Kami akan melanjutkan perjalanan ini dengan rasa hormat dan apresiasi yang mendalam," ungkapnya.
Usai pemberitaan ini mencuat, juru bicara Microsoft memberikan klarifikasi tambahan kepada Eurogamer. Mereka mengatakan bahwa "kami sedang jalankan perubahan organisasi dan susunan SDM yang penting guna siapkan perusahaan dan tim untuk sukses di pasar dinamis."
Pemutusan hubungan kerja ini menjadi bagian dari langkah restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan Microsoft secara global. CNBC melaporkan sekitar 9.000 karyawan kehilangan pekerjaan mereka, setara dengan 4 persen dari tenaga kerja global Microsoft. Meski begitu, perusahaan masih mencatat laba bersih sebesar $2,6 miliar dari pendapatan $70 miliar pada kuartal bulan Maret, menjadikannya salah satu perusahaan paling menguntungkan tahun ini.
Bocoran awal mengenai rencana PHK ini mulai tersebar sejak bulan lalu. Kala itu, Eurogamer menyebut Xbox bakal merestruktur ulang operasional di kawasan Eropa Tengah. Bloomberg waktu itu bahkan menggambarkannya sebagai ‘perombakan besar’, dan menjadi gelombang PHK keempat yang terjadi dalam 18 bulan terakhir bagi Xbox.
Sebelumnya pada Mei 2025, Xbox juga melakukan pemotongan jumlah karyawan sebanyak 3 persen, yang merupakan PHK terbesar sejak 2023. Sementara itu pada September 2024, mereka telah merumahkan sekitar 650 karyawan sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas jangka panjang.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id