Pop Games VIVA - Banyak orang mungkin terkejut saat mengetahui bahwa Bongo Cat, salah satu aplikasi Steam paling banyak dimainkan sekarang, ternyata tidak mendatangkan uang sama sekali. Meskipun memiliki sekitar 150.000 pemain aktif setiap hari sejak April, Bongo Cat tetap tidak bisa memenuhi biaya produksi minimnya.
Dalam percakapan melalui panggilan video, Marcel Zurawka, sang kreator Bongo Cat dan CEO Irox Games, menyebutkan bahwa ide awal dari aplikasi ini hanyalah untuk berbagi secara umum tanpa tujuan finansial.
“Ada beberapa orang yang berpikir aku kini sudah kaya,” katanya dengan nada tertawa,
“Tapi fakta sebenarnya adalah hal itu jauh dari benar. Saya bahkan bukan menciptakan ini untuk mencari untung,", tambahnya
Sebagai contoh, pendapatan pertama bulan Maret hanya mencapai $2.000 atau sekitar Rp32 juta setelah semua pemotongan oleh Steam, sedangkan pada bulan April jumlah itu naik menjadi $4.050 atau setara Rp65 juta, namun turun lagi di Mei menjadi $3.800 atau sekitar Rp61 juta. Pada tanggal 24 Juni ketika kami berbincang, jumlah bulanan mencapai $2.800 atau sekitar Rp45 juta. Menurut Zurawka, angka-angka tersebut belum cukup untuk membayar seorang developer, sehingga justru merugi di akhir cerita.
Tapi seperti yang dia tegaskan, income dan laba tak pernah menjadi tujuan utama dibuatnya Bongo Cat, bahkan di masa depan pun hal itu kemungkinan besar tetap tidak akan menjadi prioritas.
Bongo Cat sendiri lebih cocok disebut sebagai sebuah aplikasi ketimbang permainan biasa. Ia menempatkan seekor kucing imut di desktop komputer Anda yang akan memukul counter setiap kali tombol ditekan atau mouse diklik. Dengan sifatnya yang minim gangguan dan tanpa suara, meski bernama 'Bongo', ia memberikan rasa kepuasan lewat gerakan animasi dan sesekali berubah warna atau gaya topi.
Zurawka menciptakan Bongo Cat sebagai eksperimen, terinspirasi oleh Rusty's Retirement—sebuah simulasi peternakan idle yang hadir di taskbar desktop. Namun, dia ingin membuat sesuatu yang lebih rendah intensitasnya. Awalnya ia punya konsep batu di taskbar dengan bor mini yang bekerja secara konstan, tetapi ia menyadari bahwa elemen emosional hilang karena tidak ada kepribadian dalam objek itu.
Lalu ide menggunakan kucing muncul, dan semuanya berlanjut cepat dalam seminggu pengembangan awal. Versi demo pertama siap pada Februari 2024, lalu dirilis secara diam-diam selama Idle Fest di Steam, dan secara perlahan mulai menarik perhatian hingga meledak pada April lalu.
Kesuksesannya di grafik Most Played Steam tentunya menipu karena sistem operasional aplikasi ini jelas berbeda dengan judul mainstream lain seperti Dune: Awakening atau Elden Ring. Selain itu, sekitar 50% angka pemain berasal dari aktivitas bot, meskipun persentase pastinya sulit ditentukan secara pasti.
Bots berfungsi untuk menggiling item-item agar dapat dijual di pasar komunitas Steam, meskipun transaksi ini kurang signifikan dalam pendapatan keseluruhan aplikasi. Sebagian besar pendapatan masih berasal dari penjualan skin kucing senilai sekitar Rp 28 ribu (GBP 1.87), yang pada dasarnya bertujuan sebagai bentuk donasi kepada pengembang.
Berkaitan dengan tujuannya, Zurawka menjelaskan bahwa Bongo Cat sebenarnya bertindak sebagai strategi pemasaran bagi proyek utama studio mereka, yakni Oku. Game petualangan spiritual ini telah berhasil menarik sekitar 50.000 Wishlist dan Follow di Steam, walaupun jumlah tersebut masih sangat kecil dibandingkan platform yang sangat kompetitif. Setiap aksi seperti wishlist, join Discord, maupun nonton trailer akan memberikan bonus topi spesial untuk avatar Bongo Cat.
Meski telah mencapai popularitas luar biasa, tantangan tetap ada, termasuk risiko adanya kompetitor atau platform Steam yang mungkin mempertanyakan posisi jenis aplikasi ini di industri gaming. Apapun hasilnya, Bongo Cat menunjukkan bahwa sederhana saja kadang-kadang bisa memberikan dampak luar biasa jika dilakukan dengan tujuan yang tulus.
Catatan: Bongo Cat adalah meme yang lahir dari ide StrayRogue dan FitzyFlama pada tahun 2018, serta berkembang pesat di Tumblr. Penghargaan diberikan sepenuhnya kepada pencipta asli tanpa klaim kepemilikan lebih lanjut.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id