Pop Games VIVA - Sejak pertama kali diluncurkan, Nintendo Switch memang membawa perubahan besar dalam dunia gaming dengan konsep yang revolusioner. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada satu kelemahan besar dari konsol ini: kontrolernya, Joy-Con.
Meski desainnya unik dan memiliki getaran yang ciamik, kontroler tersebut sering dikritik karena ukurannya yang kecil, tidak nyaman saat dipegang, serta sensitivitas gerakan yang kurang andal.
Dengan merilis Switch 2, Nintendo tampaknya sudah mendengarkan keluhan para pemain. Saya baru saja menghabiskan beberapa minggu menggunakan versi terbaru kontrolernya, Joy-Con 2, dan hasilnya sangat menjanjikan! Kontroler baru ini menyelesaikan semua masalah yang ada pada versi sebelumnya.
Bahkan, fitur mouse pada Joy-Con 2 dapat menjadi nilai tambah tersendiri, meskipun efektivitasnya masih tergantung pada bagaimana pengembang game menerapkannya.
Masalah lain dari Switch original adalah kesan 'mainan anak-anak' yang disebabkan oleh palet warnanya yang cerah seperti mainan Fisher Price. Desain glossy plastik keras membuatnya kurang terasa sebagai perangkat keras serius. Untungnya, Nintendo tampaknya telah memperhatikan hal tersebut dalam menciptakan Joy-Con 2.
Warnanya sekarang dominan abu-abu gelap charcoal yang memberikan kesan profesional dan kokoh tanpa mengorbankan sedikit nuansa warna di beberapa bagian. Namun, pilihan warna yang lebih terbatas membuat controller ini kehilangan sedikit personalisasinya.
Secara fisik, Joy-Con 2 lebih panjang sekitar satu inci dibanding pendahulunya, yang terdengar sepele tapi sangat mempengaruhi kenyamanan saat bermain, terutama dalam sesi yang panjang. Ada pula lekukan di bawah tombol bahu yang membuat jari kita dapat bersandar dengan natural, sehingga mengurangi kelelahan tangan selama bermain.
Perubahan signifikan lainnya adalah penambahan fitur mode mouse pada Joy-Con kanan. Mode ini cukup nyaman untuk digunakan selama posisi tangan tidak terlalu tegang. Misalnya, saya mencoba bermain Civilization 7 dengan meletakkan controller di pangkuan secara horizontal tanpa masalah teknis apapun.
Bahkan dalam permainan seperti Fortnite, menggunakan mouse dengan dasbor tubuh juga cukup lancar. Namun, perlu dicatat bahwa responsifitas kontrol akan bergantung pada kekuatan koneksi internet, karena adanya delay input saat berada terlalu jauh dari router Wi-Fi.
Selain itu, fitur motion controls pada Joy-Con 2 sangat responsif dibandingkan versi sebelumnya. Ini adalah perubahan besar bagi mereka yang kurang menyukai mode kontrol seperti analog stick. Saya pun mulai menggunakannya lebih sering, bahkan dalam game seperti Cyberpunk 2077!
Di akhir ulasan ini, Joy-Con 2 merupakan langkah besar bagi Nintendo dalam meningkatkan pengalaman bermain di Switch 2. Kontroller ini tidak hanya lebih nyaman tetapi juga memberikan fleksibilitas gameplay yang lebih luas. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu tertarik mencobanya?
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id