Pop Games VIVA - Game Daemon X Machina memang bukan tanpa kekurangan, seperti yang bisa kamu baca di ulasan kami sebelumnya pada tahun 2020. Namun, ada sesuatu yang membuat gim ini tetap spesial bagi pecinta genre mecha. Dengan hadirnya Kenichiro Tsukuda, mantan produser Armored Core, desain karya Shoji Kawamori dari Macross, serta pengisi suara ikonik dari Gundam, gim ini memang ditujukan untuk para penggemar mecha modern.
Kali ini, lanjutan dari gim tersebut, Daemon X Machina: Titanic Scion, datang dengan daya tarik yang lebih spesifik lagi. Game ini tidak hanya mengincar penggemar mecha, tetapi juga para penggemar game kartu. Ya, Titanic Scion menghadirkan campuran antara pertempuran mecha dan strategi kartu dalam satu paket!
Dalam demo gameplay terbaru yang dipamerkan beberapa waktu lalu di event IGN Live, developer Marvelous memberikan sedikit gambaran tentang apa yang bisa kita harapkan dari sekuel ini, yang akan rilis pada bulan September mendatang.
Salah satu hal mencolok adalah penggunaan mech suit yang lebih kecil daripada versi sebelumnya mirip Iron Man daripada Gundam. Meski begitu, dunia gim ini justru diperluas menjadi zona-zona eksplorasi besar yang bebas dijelajahi.
Uniknya, saat kembali ke basis, kamu mungkin menemukan kartu-kartu Overbullet, yaitu sistem game kartu ala Gwent milik Titanic Scion. Para pemain yang mencoba demo gim tersebut belum bisa memainkan Overbullet, tetapi terlihat bahwa kartunya didasarkan pada senjata Arsenal dan komponen individual.
Kartu-kartu ini memiliki statistik serangan dan pertahanan, namun belum jelas apakah nantinya kartu-kartu ini digunakan langsung atau dikombinasikan menjadi Arsenal sendiri untuk melawan lawan.
Mekanismenya seperti apa pun bentuknya, semoga saja pemain dapat benar-benar mendanai customisasi Arsenal mereka melalui kemenangan dalam Overbullet. Bukankah akan lebih menyenangkan jika kita bisa memperoleh spare part untuk robot kita tanpa harus banyak belanja?
Secara pribadi, saya merasa lega karena dengan adanya game kartu ini, mungkin bisa berarti kita nggak terlalu banyak mengendalikan mecha itu sendiri. Mengapa? Karena jika kita lihat dari anime mecha, robot keren sering kali hanya membuat orang lain bikin robot lebih keren lagi untuk melawannya. Jadi kalau bisa menghindari konflik besar-besaran seperti itu, kenapa nggak?
Baiklah, tapi bagi yang tidak tertarik dengan elemen game kartu di dalam gim, Titanic Scion masih membawa penambahan-penambahan menarik lainnya. Kustomisasi Arsenal menjadi lebih luas, sampai pada tingkat komponen individu. Tak hanya itu, sekuel ini juga menjawab keluhan soal kurangnya fitur dasar PC yang ada pada gim pertama, dengan penyesuaian yang sangat detail, bahkan di bagian kontrol dan tampilan.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id