Pop Games VIVA - Gamer Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan nama besar Warner Bros Games. Baru-baru ini, perusahaan game raksasa ini mengumumkan restructurisasi besar, sekitar enam bulan setelah kepindahan David Hadded, presiden mereka yang sebelumnya. Nah, perubahan ini dilakukan untuk menajamkan fokus mereka ke empat franchise game yang paling populer: Harry Potter, Game of Thrones, Mortal Kombat, serta DC terutama Batman.
Sebenarnya, perubahan ini sudah lama dipertimbangkan. Beberapa kegagalan besar menjadi pemicu utamanya, salah satunya adalah Suicide Squad dari Rocksteady. Ini adalah proyek live service game yang gagal total, bahkan kabarnya menghabiskan dana sebesar $200 juta!
Kegagalan lainnya datang dari Multiversus, sebuah game fighting yang awalnya cukup menjanjikan dengan karakter-karakter ikonik dari berbagai properti WB. Namun sayang, walaupun sempat dirilis ulang, Multiversus tetap tidak mendapatkan respon positif dari penggemar.
Yang menarik, kedua game tersebut memuat banyak karakter yang kurang populer. Contohnya, Suicide Squad menggunakan tokoh antagonis DC yang relatif minor, sementara Multiversus malah menghadirkan karakter unik seperti Iron Giant, Steven Universe, atau bahkan Banana Guard. Jadi, bisa dipastikan pelajaran penting dari kegagalan ini adalah bahwa Warner Bros harus lebih selektif dan fokus hanya pada merek-merek besar saja!
Kabar resmi dari CEO Warner Bros Discovery, David Zaslav, mengungkapkan visi baru mereka secara eksplisit pada November 2024. Dia menyebutkan bahwa mereka akan mempersempit ruang lingkup mereka ke DC (dengan fokus utama Batman), Hogwarts Legacy, Mortal Kombat, dan Game of Thrones.
"Kami telah melewati fase terburuk dalam bisnis gaming, meski jalannya tidak mudah," ungkap Zaslav, dikutip Pop Games VIVA Kamis, 19 Juni 2025.
"Namun, kami memiliki empat game dengan daya tarik luar biasa. Kami tidak akan lagi mencoba meluncurkan banyak game sekaligus, karena dengan fokus yang lebih kuat, kami yakin bisa menjadikan divisi gaming ini lebih konsisten dan stabil," tambahnya.
Secara organisasi, tiga kepala studio juga dinaikkan pangkat sebagai bagian dari perubahan ini. Yves Lachance dari studio Montréal ditunjuk sebagai Senior Vice President Development, bertanggung jawab atas franchise Harry Potter dan Game of Thrones.
Shaun Himmerick dari NetherRealm juga menjadi Senior Vice President Development untuk mengawasi Mortal Kombat dan game-game DC. Sementara itu, Steven Flenory dari studio New York diangkat sebagai Senior Vice President Central Tech & Services untuk mengelola teknologi, pengujian kualitas, hingga penelitian audiens. Semua pemimpin baru ini langsung melapor kepada JB Perrette, CEO Global Streaming and Games dari Warner Bros Discovery.
Alasan lain yang membuat restructurisasi ini cukup istimewa? Tidak ada gelombang PHK massal yang biasanya menemani perubahan besar di industri game. Namun, belum jelas apakah posisi David Hadded akan digantikan oleh orang baru, atau struktur ini sudah menjadi bentuk akhirnya.
Pada intinya, Warner Bros tampaknya serius untuk membangun kesuksesan di masa depan melalui franchise-franchise terbesarnya. Bagaimana menurut kamu? Apakah langkah ini bakal berhasil?
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id