Pop Games VIVA - Gamenya Shift Up, Stellar Blade, akhirnya resmi mendarat di platform PC pada bulan Juni. Tak tanggung-tanggung, pengembang memilih momen Steam Next Fest untuk memberikan cuplikan gameplay awal kepada para gamer sebelum peluncuran penuh.

Dari semua demo yang tersedia, Stellar Blade langsung mencuri perhatian dengan posisi teratas di dua dari tiga tabel ranking hari pertama acara.

Awalnya, Stellar Blade berada di puncak kategori Populer Mendatang (Popular Upcoming) yang diurutkan berdasarkan jumlah wish list sepanjang masa serta chart Top Demo dengan ukuran jumlah pemain harian.

Namun, meski tetap kokoh di atas untuk wish list, Stellar Blade kehilangan tahta sebagai game paling banyak dimainkan dalam waktu singkat. Sebuah nama tak terduga mengambil alih posisi tersebut.

Kini, tempat teratas sebagai demo paling banyak dimainkan dipegang oleh game Vindictus: Defying Fate. Ini adalah versi terbaru dari MMO Korea tahun 2010, Vindictus, yang dikemas ulang sebagai RPG bergaya Souls-like.

Selain memiliki dunia open world yang cukup besar, combat di game ini terlihat stylish, cocok untuk gamer pencinta genre action. Namun, sesuatu yang cukup aneh adalah bahwa meskipun demonya sukses di top chart, ulasan pemain tidak semarak performanya.

Saat artikel ini ditulis, ulasan untuk Vindictus: Defying Fate hanya mendapatkan penilaian 'Campuran' dengan persentase positif hanya 46 persen. Keluhan utama jatuh pada masalah performa tentu saja ini bisa diperbaiki sebelum peluncuran resmi.

Ada juga komentar yang menyebutkan bahwa combat di dalamnya lebih tampak seperti hiasan daripada substansi, membuat pendekatan soulslike kurang cocok bagi para penggemar MMO secara umum.

Selain itu, sebagian besar ulasan baik positif maupun negatif, menyoroti desain karakter anime yang menjadi daya tarik utama Vindictus: Defying Fate. Kehadiran karakter wanita dengan tampilan menarik jelas membawa aura tersendiri ke dalam kompetisi.

Ironisnya, hal ini semakin membuat kontras dengan rival besarnya di acara tersebut, Stellar Blade, yang juga punya estetika serupa.

Pertanyaannya adalah, apakah pesona karakter anime ini cukup kuat untuk menjaga popularitas game selama performa dan gameplay belum benar-benar optimal? Tentu saja, jawaban akhirnya akan terlihat setelah versi penuh dirilis.

Bagaimanapun, Stellar Blade sendiri sudah menunjukkan potensi besar sejak minggu-minggu menjelang peluncuran, bahkan hanya dengan demonya sudah berhasil meraih reviews dan pemain yang sulit dicapai oleh banyak game lain.