Pop Games VIVA - Buat kamu penggemar Nintendo, siap-siap terkejut! Konsol penerus Switch yang ditunggu-tunggu, yaitu Nintendo Switch 2, dikabarkan akan hadir dengan berbagai game seru yang siap mengguncang dunia gaming.
Nintendo Switch 2 kabarnya akan membawa banyak peningkatan, mulai dari performa grafis, kecepatan loading, hingga dukungan untuk resolusi 4K saat terhubung ke TV. Konsol ini disebut-sebut akan tetap mempertahankan konsep hybrid, yang artinya bisa digunakan secara handheld dan docked.
Dengan spesifikasi yang lebih canggih, tentunya Switch 2 akan jadi rumah yang sempurna untuk game-game berkualitas tinggi. Dan menariknya, beberapa franchise legendaris Nintendo dikabarkan akan hadir dalam versi terbaru!
Menariknya, ada game bernama Codemasters mempersiapkan diri untuk generasi konsol baru,
Seperti yang dilaporkan awal bulan ini, Codemasters mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pengembangan aktif pada EA Sports WRC, kemungkinan menjadi game terakhir dari franchise tersebut sejak 2020.
Beberapa hari setelah pengumuman itu, EA menyatakan bahwa ada beberapa pekerja Codemasters yang di-PHK, sementara yang lain dialihkan ke studio-studio lain.
Meski begitu, rilis F1 25 pada Mei 2025 tetap dijadwalkan untuk PlayStation 5, Xbox Series X, Steam, Epic Games Store, dan EA/EA Play. Hal ini memberikan kesan manis dan pahit seiring dengan transisi yang tengah berlangsung.
Namun, hal ini tidak mengurangi fokus Codemasters pada masa depan. Dalam wawancara terbaru dengan Traxion, mereka mulai membicarakan rencana ke depan.
F1 25 akhirnya meninggalkan dukungan untuk Xbox One dan PlayStation 4, sepuluh tahun setelah franchise ini pertama kali diluncurkan di platform tersebut melalui F1 2025.
Senior Creative Director Lee Mather menjelaskan keputusan tersebut dalam sebuah wawancara bulan lalu. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan:
"Ini benar-benar untuk membangun kami menuju masa depan. Menghentikan pengembangan untuk konsol generasi lama membebaskan sumber daya yang tadinya digunakan untuk mendukung platform lama," katanya dikutip Pop Games VIVA Selasa, 27 Mei 2025.
Ia juga menambahkan bahwa hal ini akan memberikan ruang bagi tim untuk fokus pada aspek-aspek lain dalam game, termasuk peningkatan grafis.
"Anda pasti akan melihat peningkatan signifikan dalam detail visual," katanya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan membawa game ke Switch 2, Creative Director Gavin Cooper berkata bahwa mereka masih melakukan evaluasi:
"Kami butuh orang-orang cerdas untuk menganalisis performa Switch 2 dan mengevaluasi apakah platform ini sesuai dengan jenis pengalaman yang dimiliki oleh F1. Kami sedang membahas ini secara internal, tapi belum ada keputusan yang dapat diumumkan untuk saat ini," tambahnya.
Sejak era F1 2009 di Wii dan F1 2011 di 3DS, Codemasters lebih banyak berfokus pada pembuatan simulasi balapan untuk konsol dan PC berperforma tinggi.
Nintendo sendiri memiliki pendekatan berbeda dalam desain game mereka, seperti seri Mario Kart, yang meskipun sangat sukses, tidak memiliki kesamaan genre dengan F1.
Tetapi peluang tetap ada, karena Switch 2 membuka pintu untuk inovasi baru. Sumber daya yang sebelumnya digunakan untuk PlayStation 4 dan Xbox One dapat dialokasikan ulang untuk menciptakan versi Switch 2 yang lebih baik dari game mereka.
Namun, ada kendala teknis. Pengembang Nintendo tidak menambahkan dukungan analog pada Joy-Con dan Pro Controller Switch 2, atas saran para developer yang 'sangat rewel'. Namun, dengan pengenalan kontroler GameCube untuk Switch Online, ada kemungkinan kompatibilitas untuk input analog di masa depan.
Jadi, bagi gamer simulator balapan, Switch 2 bisa menjadi platform potensial yang harus dipertimbangkan. Meski genre ini sering dianggap niche, menggabungkan penggemar Mario Kart dengan komunitas F1 atau bahkan game simulasi canggih lainnya seperti Assetto Corsa dan iRacing, bisa menjadi langkah besar bagi industri.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id