Pop Games VIVA - Laga panas Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Fall segera dimulai pada Jumat (15/10/2025), dengan Indonesia membawa misi besar: mempertahankan dominasi di kancah regional. Bukan lagi soal merebut tahta dari Thailand, melainkan memastikan gelar “Era Indonesia Juara” tetap berkibar hingga FFWS Global Finals 2025 yang akan digelar di Jakarta, November mendatang.
Catatan Manis Indonesia di Musim 2025
Dominasi Indonesia di Free Fire tahun ini dimulai sejak awal musim. RRQ Kazu memimpin dengan gelar juara di Pre-Season FFWS SEA 2025, diikuti oleh kemenangan ONIC di FFWS SEA 2025 Spring di Hanoi, Vietnam. Puncaknya, EVOS Divine menorehkan prestasi global dengan menjuarai Esports World Cup 2025: Free Fire di Riyadh.
Kini, perjuangan berlanjut di FFWS SEA 2025 Fall. Indonesia diwakili oleh lima tim: Bigetron by Vitality, EVOS Divine, Kagendra, ONIC, dan RRQ Kazu. Masing-masing membawa misi sama mengibarkan bendera Merah Putih dan mengamankan tiket menuju panggung dunia di Jakarta.
EVOS Divine: Juara Dunia Incar Trofi Kedua
Sebagai tim yang sudah mengantongi gelar juara dunia dan tiket otomatis ke FFWS Global Finals 2025, EVOS Divine tak punya banyak pertaruhan di FFWS SEA 2025 Fall. Mereka tidak dalam mode kejar setoran dengan misi harus juara di turnamen ini. Tim berjuluk ‘Macan Putih’ justru akan memanfaatkan posisi ini untuk bisa bermain dengan objektif, tenang, dan minim tekanan.
Meski tiket ke panggung dunia FFWS Global Finals 2025 sudah di tangan, EVOS Divine tetap mengincar gelar kedua untuk melengkapi kabinet trofi mereka musim ini. EVOS Divine akan tampil tanpa tekanan, tapi dengan misi yang jelas untuk mempertahankan kejayaan mereka sekaligus menjaga api ‘Era Indonesia Juara’ tetap menyala.
“Meski kami sudah mengantongi gelar juara dunia di EWC 2025, kami tetap merasa kami tim nomor dua dan bukan siapa-siapa di FFWS SEA 2025 Fall. Mindset ini akan kami jaga agar tim EVOS Divine bisa terus lapar dan haus akan gelar juara, tidak terlena dengan kemenangan yang sudah didapatkan. Kami akan tampil lebih baik, lebih konsisten lagi, dan terus fokus untuk mendapatkan trofi,” ungkap pemain EVOS Divine, Rasyah.
ONIC: Pembuktian Sang Juara Bertahan
Tim berjuluk ‘Landak Kuning’ ini menjadi tim pertama yang memecah kebuntuan Indonesia di turnamen regional dan internasional. Berhasil menjuarai FFWS SEA 2025 Spring di Hanoi, Vietnam, mereka langsung dibanjiri pujian. Sayangnya, periode menyenangkan ini tak bertahan lama setelah mereka gagal menampilkan performa terbaik di EWC 2025. Pujian berubah cepat menjadi tekanan untuk tim asuhan Coach AFM tersebut.
Merespons hal itu, ONIC memberi jawaban tegas: memboyong dua pemain baru, yakni PUTRAA dan CALVIN. Meski pun masih muda, kedua pemain ini memiliki rekam jejak yang cukup baik di skena kompetitif Free Fire level komunitas dan profesional. Tak hanya itu, pemain pilihan Coach AFM ini juga diharapkan bisa mengisi celah yang ditinggalkan ADRIAN. Dengan racikan strategi terbaik dan roster baru, AFM dan ONIC siap kembali mengukir sejarah dengan membuktikan bahwa mereka adalah juara FFWS SEA.
“Secara realistis, dua pemain baru ONIC, Putra dan Calvin, bukan lah pemain yang berpengalaman di kompetisi tertinggi Free Fire. Mereka adalah pemain-pemain muda yang datang dari tim komunitas, tapi juga penuh ambisi. Kami yakin dan sangat berharap tambahan dua pemain ini bisa membuat ONIC tampil lebih baik, khususnya dalam menjaga konsistensi dan memperbaiki strategi di early game yang selama ini jadi kelemahan kami,” ungkap Pelatih ONIC, Ahmad Masturoh (AFM).
RRQ Kazu: Sang Raja Siap Mengambil Mahkota
RRQ Kazu telah menjadi salah satu tim paling dengan susunan pemain paling komplet di kawasan Asia Tenggara bahkan di dunia. Tak hanya dari pemain, staf kepelatihan yang diisi oleh Adi Gustiawan (Coach) dan Lorenz (Analis) juga merupakan salah satu duet Coach-Analis paling berpengalaman di skena esports Free Fire Indonesia. Hal ini membuat RRQ menjadi tim yang selalu diunggulkan di setiap turnamen.
RRQ Kazu selalu tampil konsisten di ajang kompetitif Free Fire dengan merengkuh posisi tinggi di klasemen. Sayangnya, hingga saat ini RRQ Kazu belum berhasil memecah kebuntuan di skena kompetitif Free Fire regional dan global. Satu-satunya gelar mereka sejauh ini adalah juara Pre-Season FFWS SEA 2025. RRQ Kazu kini mengincar mahkotanya dari gelar juara FFWS SEA 2025 Fall.
“Masih ada dua turnamen tersisa, kami akan memaksimalkan peluang kami untuk menjadi juara, dimulai dengan FFWS SEA 2025 Fall. Kami sudah beberapa kali nyaris juara, dan dari momen itu kami sudah belajar kesalahan-kesalahan kami, khususnya di area late game. RRQ Kazu siap tampil lebih baik di FFWS SEA 2025 Fall maupun FFWS Global Finals 2025 Jakarta,” ucap Coach RRQ Kazu, Adi Gustiawan.
Bigetron by Vitality: Ambisi Besar dengan Amunisi Baru
Tim berjuluk ‘Robot Merah’, Bigetron by Vitality, teah menjelma menjadi salah satu tim kuat di skena esports Free Fire Asia Tenggara. Berhasil promosi pertama kali di musim Fall 2024, Bigetron tampil bak tim veteran di FFWS SEA. Sejak masih debutan, mereka tanpa gentar mengadang tim dari Thailand, seperti Buriram United Esports ataupun Team Falcons. Puncaknya, di EWC 2025 mereka tampil mengesankan dengan menyabet posisi ke-3, mengungguli tim-tim dari Brasil, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.
Memasuki FFWS SEA 2025 Fall, Bigetron kembali menunjukkan ambisi besarnya dengan perubahan susunan pemain. Coach Chrisjo sebagai juru racik strategi tim ini menambah dua amunisi baru, RYNN dan JUANN sebagai pemain baru. Duo pemain ini adalah kunci di balik kesuksesan CostaCaffe menjadi runner-up di FFNS 2025 Fall. Tambahan dua pemain ini akan menjadi senjata baru Coach Chrisjo untuk membawa Bigetron merengkuh gelar juara.
“Saya yakin dengan kemampuan tim saya, dengan disiplin dan fokus tim yang sudah sangat bagus dan profesional, akan mengantar kami untuk selangkah lebih dekat dengan gelar juara di FFWS SEA 2025 Fall. Kehadiran RYNN dan JUANN, sebagai dua amunisi baru yang didatangkan di musim ini di Bigetron akan menjadi senjata baru yang akan memperkuat permainan kami di FFWS SEA 2025 Fall,” ujar Kapten Bigetron by Vitality, Rapik Hidayat (KOJAAA).
FFWS SEA 2025 Fall akan mempertandingkan dua mode: Battle Royale (BR) dan Clash Squad (CS), dengan total hadiah US$400.000. Babak Knockout BR berlangsung dua fase kualifikasi (15 Agustus–14 September 2025) untuk menentukan 12 tim yang akan melaju ke Grand Finals di Bangkok pada 5 Oktober 2025. Delapan tim teratas Grand Finals akan lolos ke FFWS Global Finals 2025 di Jakarta, ditambah EVOS Divine yang sudah mengamankan tiket dari gelar juara di EWC 2025.
Mode Clash Squad dimulai 28–29 Agustus 2025, diikuti 16 tim dari babak Knockout BR. Format Swiss Stage tiga pekan akan menyaring delapan tim ke babak Semifinal (18–19 September 2025), hingga tersisa dua tim terkuat yang akan bertarung di Grand Finals CS pada 4 Oktober 2025.
Juara BR akan membawa pulang US$100.000 dari total hadiah US$300.000, sementara juara CS akan meraih US$30.000 dari total hadiah US$100.000. Dengan format baru dan dua gelar juara yang diperebutkan, FFWS SEA 2025 Fall menjanjikan persaingan paling sengit sepanjang sejarah turnamen.