Pop Games VIVA - Industri esports Indonesia sedang mengalami lonjakan besar dalam beberapa tahun terakhir, berubah dari sekadar hobi menjadi salah satu pilar ekonomi digital tanah air. Dengan nilai pasar yang sudah menembus puluhan triliun rupiah, dukungan resmi dari pemerintah, dan jumlah penonton yang menyaingi olahraga konvensional, esports kini menjadi magnet bagi generasi muda.
Tidak hanya menarik para pemain profesional, industri ini juga menciptakan peluang karier baru mulai dari caster, analis, hingga pengembang game lokal. Artikel ini akan membongkar fakta-fakta menarik di balik pesatnya pertumbuhan esports di Indonesia, lengkap dengan data dan bukti yang memvalidasinya.
1. Nilai Pasar Mencapai Puluhan Triliun Rupiah
Industri game dan esports di Indonesia telah mencapai Rp26 triliun (USD 1,6 miliar) pada tahun 2023, dengan lebih dari 150 juta gamer aktif menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara.
Proyeksi dari PwC menyebut pasar gim termasuk esports bisa menyentuh USD 3,1 miliar (sekitar Rp49 triliun) pada 2027 dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 13,8 %.
2. Indonesia Sebagai Pemimpin Regional
Pada 2022, Indonesia menjadi pasar esports terbesar di Asia Tenggara dan menempati posisi ketiga di Asia.
Data ONE Esports juga menyebut ada sekitar 60 juta gamer esports di Indonesia, serta pemerintah melalui Kominfo mendukung berkembangnya industri ini sebagai pilar ekonomi digital.
3. Mobile Gaming sebagai Mesin Utama
Lebih dari 85 % transaksi game di Indonesia berasal dari mobile game, menjadikan smartphone terjangkau sebagai pintu masuk utama ke dunia esports.
Game free-to-play seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, serta Free Fire menjadi penyedot pemain dan penonton terbesar, memperkuat ekosistem esports lokal.
4. Turnamen Besar dan Viewership Masif
MPL Indonesia jadi sorotan besar: pada Season 15 saja, Momenyy viewers mencapai lebih dari 4,1 juta, dengan total jam tontonan lebih dari 113 juta jam—menunjukkan antusias besar dari masyarakat.
5. Tim Esports Profesional Berkembang
Tim seperti EVOS Esports dan ONIC Esports menunjukkan profesionalisme tinggi dengan skema manajemen dan sering berkompetisi internasional.
6. Dukungan Pemerintah dan Organisasi Resmi
Esports diakui sebagai cabang olahraga resmi, didukung oleh PBESI melalui platform seperti Garudaku, yang menghubungkan atlet, tim, dan institusi pendidikan serta menyelenggarakan turnamen pelajar berskala nasional.
Program seperti Moonton Cares bekerja sama dengan Garudaku Akademi turut membuka akses edukasi dan kesempatan karier bagi siswa.
7. Ekosistem yang Lengkap dan Inovatif
Ekosistem esports kini lebih kompleks, mencakup caster, pelatih, analis, kreator konten, hingga event organizer dan penjualan merchandize.
Institusi pun menyadari dampak luas industri ini. Contohnya, BCA mendukung event lokal seperti Piala Presiden Esports, membuka peluang bagi developer game lokal dan UMKM.
Pertumbuhan industri esports di Indonesia bukan sekadar hype atau tren sesaat. Didorong oleh nilai pasar triliunan rupiah, dukungan kuat dari pemerintah dan institusi, dominasi mobile gaming, serta terbentuknya ekosistem profesional semuanya membuka jalan bagi industri ini menjadi motor ekonomi digital dan karier masa depan generasi muda.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id