Pop Games VIVA - Industri esports Indonesia memasuki babak baru dengan digelarnya Liga Esports Nasional 2025. Tak hanya menjadi ajang pertandingan bagi para pemain profesional, liga ini juga memberikan panggung bergengsi bagi game buatan anak bangsa, salah satunya adalah Wardeka game bergenre third-person shooter (TPS) yang mengusung nuansa budaya lokal.
Langkah ini menjadi angin segar bagi dunia game Indonesia yang selama ini masih didominasi oleh game luar negeri. Melalui liga ini, Wardeka tidak hanya ikut kompetisi, tapi juga tampil sebagai simbol kebangkitan game lokal di ranah nasional.
1. Liga Esports Nasional 2025: Format Berjenjang dan Festival Digital
Liga Esports Nasional 2025 yang digawangi oleh platform Garudaku resmi dimulai dengan format tiga lapis: Liga 3 (23 Juli–14 September), Liga 2 (25 September–18 Oktober), hingga Liga 1 (31 Oktober–15 November), dengan grand final offline akhir November 2025. Selain pertandingan kompetitif, acara ini juga menghadirkan unsur festival seperti bazar UMKM, coswalk, dan meet & greet untuk memperkuat keterlibatan komunitas.
Penyelenggara menegaskan bahwa liga ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga ajang membentuk karakter seperti sportivitas, ketekunan, dan kerja keras.
2. Wardeka: Game Lokal yang Siap Curi Perhatian Nasional
Wardeka adalah game TPS (Third-Person Shooter) buatan BigDade Studio, developer lokal asal Manado dengan kombinasi grafis cyberpunk dan nilai budaya Indonesia—mulai dari desain map yang terinspirasi arsitektur Minahasa hingga simbol-simbol nasional.
Dengan mode kompetitif seperti 5v5 Deathmatch, Capture the Flag, dan Search & Destroy, Wardeka menekankan kerja sama tim dan strategi mirip dengan game kompetitif global.
3. Warbiasa Governor League 2025: Wardeka Jadi Game Andalan
Wardeka ditunjuk sebagai game utama dalam Warbiasa Governor League 2025, turnamen yang digagas oleh Dinas Pariwisata Sulawesi Utara bekerjasama dengan media Manado Post dan mendapatkan support penuh dari Gubernur Sulut.
Turnamen ini dijadwalkan pada September 2025 menjelang HUT Sulut dan Sumpah Pemuda. Wardeka bukan hanya jadi ajang kompetitif, tapi juga sarana promosi pariwisata dan budaya lokal melalui format game interaktif.
Format hybrid (online & offline) memungkinkan peserta dari berbagai wilayah ikut serta, dan menjadikan turnamen ini sebagai sekolah bagi para atlet muda dan komunitas gamer.
4. Wardeka: Simbol Kebangkitan Game Lokal di Kancah Nasional
Wardeka bukan sekadar game lokal biasa ia juga menjadi simbol kebangkitan industri game Indonesia. Kombinasi budaya Indonesia, gameplay modern, dan idealisme nasionalisme digital menjadikannya pelopor dalam memperkuat ekosistem esports lokal.
Munculnya Wardeka ikut mendorong diskusi tentang kemandirian esports Indonesia yang tak selalu bergantung pada judul global. Ini merupakan bentuk nyata sinergi antara developer, komunitas, dan pemerintah daerah.
Gabungan antara Liga Esports Nasional 2025 dan turnamen seperti Warbiasa Governor League 2025 menciptakan platform efektif untuk memperkenalkan Wardeka secara luas baik sebagai produk game anak bangsa maupun alat promosi budaya dan pariwisata digital.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah, komunitas, dan platform resmi Garudaku, Wardeka kini berada di jalur utama untuk naik kelas ke panggung nasional, bahkan memperlihatkan potensi bersaing di antar. Akhirnya, Wardeka jadi representasi nyata bahwa game lokal bisa growup dan bersaing dengan game global.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id