Pop Games VIVA - Dunia teknologi memang nggak pernah habis-habisnya menyuguhkan momen-momen tak terduga, terutama kalau udah bicara soal para eksekutif besar yang kadang seakan hidup di bumi paralel. Ambil contoh kasus pemutusan hubungan kerja di Microsoft beberapa waktu lalu. Setelah diberhentikan, pegawai disarankan untuk menggunakan AI sebagai penghibur. Sementara itu, CEO-nya malah bilang bahwa kehilangan pekerjaan adalah 'misteri sukses di industri yang nilai waralabanya nihil'.
Mirip kayak dunia Bizarroland (versi balik Superman) lah. Nah, baru-baru ini giliran CEO Roblox, David Baszucki, yang jadi bahan pembicaraan setelah mengungkap pandangan anehnya lewat podcast Tech Stuff. Dalam kesempatan itu, dia membicarakan sesuatu yang cukup mengejutkan: layanan kencan online di Roblox.
Perlu dicatat, mayoritas pengguna Roblox adalah anak-anak muda, kurang lebih sekitar 40% dari mereka berusia di bawah 13 tahun. Ini jelas buat saran kencan online di usia segitu jadi sangat sensitif, bahkan bisa dibilang ngawur.
Katanya sih, jika benar nanti dibuat fitur semacam ini, akan ada verifikasi usia. Tapi, jujur aja, kita semua pasti mikir dua kali sama janji semacam itu. Kenapa? Soalnya di masa lalu, Roblox sempat tersandung kasus terkait predator seksual yang memanfaatkan platform ini untuk menjebak anak-anak. Bahkan, ada kasus tragis di mana seorang pencabul menggunakan Roblox untuk merayu, menculik, sampai menyerang secara seksual seorang remaja 15 tahun. Ngeri banget!
Memang bener Roblox sudah banyak perbaiki sistem keamanannya tapi percaya deh, nggak ada orang di dunia ini yang bakal berpikir nambahin fitur kencan ke platform ini bisa aman dan baik-baik aja. Kecuali, yaa... CEO Roblox sendiri.
Sebelum masalah dating online mencuat, Baszucki juga pernah bikin gempar karena ucapannya soal orang tua. Dia nyamain dirinya dengan Walt Disney, trus berkata kalau ada orang tua yang nggak nyaman, ya jangan izinkan anaknya main Roblox saja. Kalimat itu langsung menuai banyak kecaman.
Tapi rupanya dia tetap percaya diri dengan visinya. Menurut Baszucki, Roblox bukan cuma game, tapi juga ‘platform kesehatan’ (wellness platform). Salah satu alasan utamanya kenapa platform ini penting adalah karena bisa menjadi tempat sosialisasi bagi anak-anak yang sedang punya masalah mental, kesepian, atau susah bersosialisasi di sekolah. Dan ya, menurut dia, banyak orang tua yang bilang, 'anak saya masih hidup karena ketemu teman di Roblox.'
Jujur, ide ini penuh kontradiksi. Di satu sisi, ada manfaat sosial bagi beberapa anak yang merasa terisolasi. Di sisi lain, risiko eksposur ke elemen dewasa, seperti layanan kencan, jelas nggak main-main, apalagi kalau dilakukan di lingkungan yang belum mampu memastikan keamanannya sepenuhnya.
Saat ini, mungkin tugas kita sebagai orang tua, guru, dan masyarakat umum adalah tetap waspada dan nggak lengah dengan janji-janji indah dari perusahaan besar. Soalnya, meskipun teknologi bisa memberikan manfaat besar, tanpa regulasi dan kontrol yang kuat, dampak negatifnya bisa jauh lebih parah.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id