Pop Games VIVA - Sejak lama, Nintendo dikenal sebagai raja keluarga dalam dunia gaming. Berkat Switch yang begitu sukses, mereka pun sulit tergeser. Namun belakangan, situasinya mulai panas. Sony dan Microsoft sepertinya tak mau tinggal diam lagi.
Tidak Mau Disejajarkan
Saat ini, Sony masih meremehkan ide bahwa PlayStation bisa dianggap setara dengan Switch. Padahal, Microsoft justru mulai menggarap kemungkinan porting game-game mereka ke platform Switch dan bahkan sudah memikirkan dukungan untuk Switch 2.
Ketika ditanya soal kompetisi ini, Shigeru Miyamoto—legenda Nintendo—masih santai. Katanya, dia nggak ingin ikutan "game war" itu. Meski begitu, semua tahu persaingan sedang memanas.
Bentuk Perang di Segala Lini
Jika kamu perhatikan, spesifikasi Switch 2 semakin menjanjikan. Nampaknya, Nintendo ingin memberikan pengalaman main game kelas konsol ke generasi terkini dalam format handheld. Dan bukan cuma hardware-nya yang disiapkan matang, para pesaing juga tak kalah gencar mengeluarkan game yang mirip dengan milik Nintendo.
Di tahun ini aja, banyak game besar hadir yang menawarkan sensasi seperti First Party Nintendo. Astro Bot contohnya. Game yang dikembangkan oleh Team Asobi ini jadi salah satu Game of the Year 2024 karena desainnya yang apik. Tim kecil mereka berhasil membuat game platformer sebaik mungkin tanpa kompromi.
Persaingan Software Juga Menghangat
Nintendo sendiri sedikit tertekan dengan standar kualitas yang mereka tetapkan. Pengembangan beberapa judul besar sempat mengalami keterlambatan, salah satunya Metroid Prime 4 yang bahkan harus direstart dari awal. Untungnya, hal ini juga menjadi motivasi bagi developer lain untuk mencoba 'menduplikasi' formula kesuksesan Nintendo.
Contohnya, Sega lewat Sonic Racing: CrossWorlds, SMG Studios dengan Lego Party, dan bahkan proyek Super Meat Boy 3D dari Team Meat. Semua game tersebut punya daya tarik tersendiri, dan cukup layak menjadi alternatif bagi gamer yang biasa memainkan game eksklusif Switch.
Bukan Hanya Sekadar Salinan
Misalnya, Lego Party yang digarap oleh SMG Studio memang sangat mirip dengan Mario Party. Bedanya, semua elemen dimodifikasi agar berbau LEGO. Mulai dari papan permainan yang dibuat dari bata asli LEGO hingga konsep permainan minigames-nya yang lucu dan seru. Banyak pemain mengaku ketagihan dan senang meskipun tidak menyentuh fitur-fitur khas Mario.
Era Retro Kembali Jaya
Pada saat bersamaan, gelombang retro games kembali populer. Judul-judul seperti Ninja Gaiden: Ragebound atau Moonlighter 2 berhasil menawarkan nuansa lawas tapi tetap segar. Bahkan, game indie seperti Mina the Hollower juga sukses membuat game ala Zelda di era modern.
Kompetisi ini ternyata bukan hanya datang dari perusahaan besar, tapi juga studio indie yang berani memadukan nostalgia dan inovasi. Tak heran jika Nintendo harus terus berkembang jika tak ingin ditinggal oleh fans.
Apa Selanjutnya?
Dengan persaingan yang makin ketat, gamer seperti kita pasti diuntungkan. Lebih banyak game bagus, fitur unik, dan inovasi yang sebelumnya hanya dikuasai oleh Nintendo kini juga bisa kita temui di platform lain. Tapi di balik itu semua, tantangan ini bisa membuat Nintendo lebih kreatif lagi di masa depan.
Mungkin inilah saatnya dunia game benar-benar hidup. Ketika semua raksasa industri saling berlomba memberikan yang terbaik, tak ada pihak yang kalah selain waktu tidurmu.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id