Pop Games VIVA - Cyberpunk 2077 kembali mencuri perhatian publik, kali ini bukan karena grafiknya yang memukau atau dunia futuristiknya yang kompleks, melainkan karena narasi romansa dalam game ini dipuji langsung oleh Josh Sawyer, desainer legendaris di balik game RPG seperti Pillars of Eternity dan Fallout: New Vegas.
Sawyer, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, menyebut bahwa Cyberpunk 2077 memiliki pendekatan narasi romantis yang jauh lebih kuat dibanding banyak RPG lain yang pernah ia mainkan. Pernyataan ini mengejutkan banyak penggemar, mengingat Sawyer dikenal kritis terhadap desain game, terutama dalam aspek penulisan cerita dan karakter.
Menurut desainer RPG senior Josh Sawyer (Pentiment, Pillars of Eternity, Fallout: New Vegas) di Konferensi Pengembang Game tahun ini, dan selain membahas topik RPG lainnya.
Sawyer seringkali dikenal karena kritik tajamnya terhadap cara cinta dan hubungan seksual direpresentasikan dalam genre RPG, meski mungkin tidak adil jika kita hanya melabelinya sebagai 'penentang romansa dalam game'. Pada sebuah diskusi forum Obsidian tahun 2006 yang masih tersimpan di Reddit,
"Aku tidak membenci cinta dalam cerita game; aku hanya tidak suka jika cinta itu dikurangi menjadi fantasi dangkal yang hanya memanjakan hasrat pemain," katanya
Meskipun beberapa fitur romansa di game seperti Baldur's Gate 3 cukup populer, Sawyer mengaku sulit memahami daya tariknya dan sebagian besar justru kurang menyukainya. Dia lebih tertarik pada desain narasi yang membuat hubungan antarpersona menjadi lebih realistis dan bermakna.
Ketika ditanya apakah ada RPG yang menurutnya berhasil merealisasikan romansa dengan baik, Sawyer menjawab tanpa ragu-ragu: Cyberpunk 2077.
Mengapa Cyberpunk?
Sawyer menjelaskan bahwa alasan utama ia memilih Cyberpunk 2077 adalah karena interaksi antar-karakter tidak berlangsung dalam konteks partai besar seperti kebanyakan RPG tradisional. Dalam banyak RPG, para teman petualangan (atau romantis) biasanya ada dalam kelompok besar saat percakapan inti atau momen intim terjadi.
Ia memberikan contoh sederhana, bayangkan ketika kamu sedang dalam adegan romantis di game, namun karakter lainnya hanya berdiri diam di latar belakang seperti patung. Ini membuat momen-momen tersebut terasa aneh dan tidak masuk akal. Sawyer merasa bahwa struktur ini mengurangi kesan mendalam dalam hubungan yang dimaksud.
Pace dan Progres
Cyberpunk 2077 juga berhasil mengatasi tantangan lain yang sering dialami oleh RPG terbuka: permasalahan tempo cerita. Sawyer mengatakan bahwa dalam game RPG dengan skenario yang lebih linear, cerita utama bisa berjalan dengan kecepatan berbeda dibandingkan konten tambahan, termasuk plot romantis. Jadi, bukan hal yang jarang ketika hubungan romantis sudah mencapai puncak tetapi kemudian macet hingga babak berikutnya.
Dengan desain Cyberpunk 2077, relasi romantis seperti Kerry atau Judy tidak lagi harus menunggu sang pemain untuk kembali ke titik tertentu agar cerita mereka berlanjut. Hubungan-hubungan tersebut berjalan secara paralel dan lebih dinamis sesuai dengan kemajuan keseluruhan dunia game.
Secara keseluruhan, Sawyer ingin melihat lebih banyak usaha dari pengembang game untuk menciptakan cerita romantis yang lebih matang dan realistis. Ia juga menekankan bahwa romansa dalam game harus dianggap sebagai bagian dari cerita yang mendalam, bukan sekadar elemen tambahan yang ada demi mengisi durasi gameplay.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id