Pop Gaems VIVA - Ketika kamu bilang kepada teman-teman bahwa masih main Halo Infinite di tahun 2025, mereka biasanya menanggapi dengan bingung atau malah tertawa terbahak-bahak.
Tidak, gamenya tidak mati, dan ya, 343 Industries (sekarang bernama Halo Studios) masih rajin nambahin konten mulai dari battle pass, senjata baru, hingga paket peta dari komunitas Forge.
Minggu ini, event nostalgia ala Halo 3 resmi dimulai, dengan comeback armor set era 2007 dan remake sebelas peta ikonik dari game tersebut, semuanya dirilis dalam playlist spesial. Tapi mode ini bukan cuma sekadar nostalgia, loh. Ia juga membangkitkan rasa asli dari Halo 3 tanpa sprint, tanpa clamber, deteksi tabrakan pemain dinyalakan, dan tinggi lompatan sedikit meningkat.
Apa kamu sudah nebak-nebak mode berbasis aturan Halo 3 di Infinite ini nonstop selama beberapa hari terakhir, dan jujur saja, sepertinya ini bukan cuma efek nostalgia. Ini adalah momen paling seru yang dirasakan dalam gameplay Halo sejak Reach! Versi lebih pelan dan metodis ini lebih baik, nyatanya memang begitu sejak awal andai bisa jadi blueprints bagi masa depan Halo!
Penambahan sprint membuat ritme unik Halo menjadi kacau balau. Saat semua orang berlari dengan kecepatan jogging yang sama, bekerja sama dengan tim jadi lebih mudah, kendaraan lebih berguna, dan kematiannya lebih bermakna karena kita nggak bisa langsung sprint masuk lagi ke pertempuran hanya dalam 10 detik.
Pace yang lebih lambat membuat lebih fokus pada lingkungan sekitar, sampai bertanya-tanya apakah pernah suka sprint di tempat pertama, atau mungkin cuma merasa harus punya fitur itu karena ini sebuah FPS. Seperti Call of Duty, berlari kencang tanpa membidik benar-benar membunuh saya lebih sering daripada mendapatkan kill.
Jadi, melepas sprint itu ibarat Halo memberi tamparan keras kebiasaan buruk saya. Kenapa harus buru-buru?
Dan siapa sangka, tanpa clamber, kita disuguhi sesuatu yang benar-benar segar. Kemampuan meloncat otomatis ke ledakan muncul di Halo 4 karena memang tren di shooter modern saat itu. Tapi ternyata, hal tersebut membuat pengalaman skill dalam game Halo berkurang cukup signifikan dibandingkan ketika kita harus melakukan gerakan manual untuk mengejar ledakan tertentu.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id