Pop Games VIVA - Baru-baru ini, bos besar Ubisoft, Yves Guillemot angkat bicara soal petisi Stop Killing Games yang sempat viral. Di tengah sesi tanya jawab dengan para pemegang saham, ia tak hanya menyampaikan posisi resmi perusahaan terkait masalah ‘game mati’ setelah dukungan berakhir, tapi juga secara tidak sengaja membocorkan bahwa sebuah game Ghost Recon baru sedang dikerjakan.
Buat yang belum tahu, gerakan Stop Killing Games berdiri sebagai respons atas kebiasaan publisher yang menutup server game online begitu saja. Mereka mulai aktif ketika Ubisoft menghentikan layanan untuk game online mereka, The Crew. Aksi ini mendapat banyak dukungan dan hingga kini sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 1,4 juta tanda tangan dalam petisinya kepada Uni Eropa. Meski ada kekhawatiran akan manipulasi tanda tangan, petisi ini kini didukung oleh politisi UE hingga badan industri game.
Saat ditanya tentang hal ini, Guillemot menjawab dengan nada diplomatis:
“Kami bekerja di pasar, di mana semua hal bisa berubah. Pemain kami memang telah diberitahukan bahwa suatu saat game mungkin tidak lagi tersedia," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya melakukan penjualan ulang seri The Crew (The Crew 2) dengan harga simbolik €1 atau sekitar Rp17 ribu waktu itu agar pemain lama bisa melanjutkan pengalaman mereka tanpa gangguan.
“Kami menyediakan layanan, tetapi tidak ada jaminan permanen. Semua produk punya masa hidup. Yang penting bagi kami adalah berusaha sebaik mungkin untuk menjaga kenyamanan pemain, karena dukungan terhadap seluruh game tidak bisa berlangsung selamanya,” katanya lagi.
Ia menutup komentarnya dengan menyebut bahwa teknologi dan software yang digunakan untuk menjalankan game berbasis layanan cenderung menjadi usang seiring berjalannya waktu. Karena itulah studio-studio seperti Ubisoft kadang harus merilis versi baru dari sebuah franchise guna menjaga kontinuitas.
Yang menarik, Stop Killing Games bukan ingin agar semua game online bisa bertahan selamanya. Mereka cuma ingin adanya rencana akhir masa pakai sebuah game, sehingga game tersebut masih bisa dimainkan secara mandiri tanpa server online walaupun sudah tidak lagi disupport developer.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Guillemot dan CFO Ubisoft, Frederick Duguet menyelipkan informasi lain yang bikin gamer antusias. Saat ditanya soal rencana peluncuran mendatang, Guillemot menyebut bahwa mereka fokus pada pengembangan IP besar termasuk The Division dan Ghost Recon.
Duguet bahkan menyebut bahwa investasi dari Tencent akan digunakan untuk proyek-proyek besar, salah satunya adalah pengembangan Ghost Recon baru. Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, perwakilan Ubisoft hanya menyatakan bahwa mereka senang jika suatu saat nanti bisa membagikan lebih banyak informasi.
Bagi para fans militer dan taktik tempur, kabar ini tentu saja jadi berita baik. Selama beberapa tahun belakangan, rumor kebangkitan serial Ghost Recon santer terdengar. Dan kali ini, sepertinya kita benar-benar bakal punya alasan untuk siap ‘bertempur’ lagi di medan maya.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id