Sutradara Game Stellar Blade Akui Kekurangan Cerita, Begini Penjelasannya

Penyutradara Stellar Blade, Kim Hyung Tae, akui cerita game kurang greget karena terkendala biaya dan minimnya pengembang Korea yang menguasai game naratif.

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Selasa, 24 Juni 2025 - 21:28 WIB
Game Stellar Blade
PlayStation

Pop Games VIVA - Bos Stellar Blade, Kim Hyung Tae, mengakui kalau game ini agak kurang meriah di sektor cerita. Hal ini terjadi karena kendala biaya serta sulitnya mencari developer di Korea Selatan yang berpengalaman dalam membuat game bertemakan narasi.

Dalam wawancara yang diterjemahkan mesin dengan ThisIsGame, dikutip Pop Games VIVA Selasa, 24 Juni 2025, Kim mengakui bahwa menyusun cerita adalah tantangan besar bagi tim Shift Up.

"Sistem gameplay utama selesai relatif lebih awal, tetapi hal yang paling memperlambat kami adalah adegan pemotongan (cutscenes)," katanya sambil setuju bahwa 'ceritanya memang kurang kuat.'

"Di game aksi dengan elemen narasi, cutscenes memiliki peran penting dalam menceritakan kisah. Sulit memberikan semua narasi hanya melalui aksi, jadi kita harus membawa cerita itu melalui cutscenes, dan awalnya kami punya banyak rencana dan ide untuk dilakukan di cutscenes tersebut." tambahnya.

Namun, sayangnya, tampaknya Shift Up terhambat oleh biaya produksi cutscenes yang mahal. Akhirnya, beberapa elemen penting cerita dunia dan alur cerita tidak diwujudkan. Tapi, informasi apa sih yang sebenarnya terpotong? Sayangnya, Kim tidak menjelaskan secara detail tentang isi cerita yang terlewatkan, tapi dia menyebutkan bahwa salah satu plot awal akan menjelaskan alas an mengapa karakter Eve bisa berganti baju Nano Suit-nya dengan cepat.

Sebagai penggemar lore yang gila-gilaan, saya pasti bakal suka banget kalau ada penjelasan kanonik tentang kenapa Eve punya seragam segitu banyak! Meskipun begitu, saya bisa mengerti kenapa elemen itu dipotong demi meluncurkan game tepat waktu, tapi tetap bikin sedih nggak kebagian logika worldbuilding yang pastinya unik.

Menariknya, Kim juga menyoroti masalah talenta pengembangan game di Korea sebagai penyebab lainnya dari cerita yang lemah. Ia berkata bahwa negara tersebut belum memiliki banyak orang yang piawai dalam menggarap game bertema narasi saat ini.

Saya sendiri malah heran dengan alasan ini karena Shift Up sudah sukses menghadirkan game Nikke: Goddess of Victory dengan cerita yang solid. Mungkin karena Nikke lebih fokus pada gambar 2D dan teks daripada cutscenes yang intensif secara visual, jadi alurnya lebih mudah ditampilkan. Kayak semangat Nier: Automata datang untuk estetika karakternya, tetap untuk emosi mendalam di baliknya.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Kenapa MindsEye Jadi Proyek Tersulit Build A Rocket Boy? Ini Jawaban Mengejutkannya!

Studi game Build A Rocket Boy sedang menghadapi kesulitan besar pasca peluncuran MindsEye yang menuai banyak kritik. Apa saja alasan dibalik situasi ini? Simak detailnya disini.

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Selasa, 24 Juni 2025 - 18:30 WIB
Kenapa MindsEye Jadi Proyek Tersulit Build A Rocket Boy? Ini Jawaban Mengejutkannya!
Game MindsEye
Steam

Pop Games VIVA - Studi game asal Inggris, Build A Rocket Boy, yang didirikan oleh mantan produser GTA legendaris Leslie Benzies, saat ini sedang dilanda badai.

Dilaporkan oleh IGN, dikutip Pop Games VIVA Selasa, 24 Juni 2025, studio ini telah memulai proses PHK terhadap sebagian staf. Hal ini terjadi setelah game pertama mereka, MindsEye, tidak berhasil mencuri hati para gamer.

Kabar ini datang setelah perkenalan MindsEye, sebuah judul aksi tembak-menembak yang ternyata mendapat tanggapan kurang baik dari masyarakat luas. Secara umum, game tersebut dianggap sangat kecewa dan hanya berhasil menarik kurang dari 70 pemain aktif pada platform Steam hingga saat artikel ini ditulis.

Dari ribuan ulasan yang diterima di platform Steam, mayoritas menyatakan pengalaman bermain yang buruk, dengan skor agregat yang cukup rendah di situs review game seperti Metacritic (hanya 38).

Faktor lain yang kemungkinan memperparah situasi ini adalah metode pemasaran yang dipilih oleh Build A Rocket Boy. Dalam promosi game tersebut, nama besar Leslie Benzies digunakan sebagai magnet utama, meskipun dia sendiri keluar dari Rockstar North pada tahun 2016 dalam suasana yang canggung. Meski demikian, Benzies tetap diakui sebagai salah satu figur penting di balik fenomena global Grand Theft Auto.

Pada awalnya, fokus Build A Rocket Boy bukanlah pada game semacam MindsEye, melainkan pada platform kreatif bernama Everywhere. Disebut-sebut sebagai versi dewasa dari Roblox, platform ini ditujukan untuk menjadi tempat pembuatan konten digital secara independen.

Namun, sepertinya ekspektasi tinggi terhadap MindsEye membuat game ini menjadi uji coba utama bagi potensi teknologi platform tersebut. Sayangnya, hasilnya justru menjadi bumerang bagi studio tersebut.

Ditambah lagi, salah satu CEO Build A Rocket Boy diketahui sempat berdalih bahwa respons negatif dari komunitas game sebenarnya merupakan bagian dari konspirasi 'bot farm' teknik ilegal yang membanjiri internet dengan komentar otomatis negatif.

Tentu saja, argumen ini hanya memicu kritik lebih lanjut atas ketidakmampuan mereka untuk menghadapi kenyataan. Walaupun studio tersebut telah berjanji akan merilis beberapa patch perbaikan, belum ada indikasi kuat tentang dukungan jangka panjang untuk MindsEye.

Kami telah menghubungi Build A Rocket Boy untuk menanyakan lebih jauh mengenai situasi PHK yang sedang berlangsung, serta apa rencana mereka selanjutnya.

Kami akan memperbarui informasi jika ada kabar lebih lanjut dari pihak studio. Sampai saat ini, masih sulit untuk melihat masa depan cerah bagi game MindsEye, bahkan untuk fitur-fitur tambahan yang mereka janjikan seperti mode multiplayer.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Ada Game Vampire dengan Pengalaman Main Unik, Wajib Dicoba!

Game baru 'The Blood of Dawnwalker' menawarkan pengalaman unik bermain sebagai manusia di siang hari dan vampire saat malam tiba. Simak ulasan gameplay-nya!

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Selasa, 24 Juni 2025 - 18:00 WIB
Ada Game Vampire dengan Pengalaman Main Unik, Wajib Dicoba!
Game The Blood of Dawnwalker
Tangkapan Layar YouTube

Pop Games VIVA - Kalian pernah bayangin gimana rasanya jadi karakter yang bisa beralih dari manusia ke vampire tergantung waktu? Nah, The Blood of Dawnwalker bikin konsep ini jadi kenyataan!

Developer game, Rebel Wolves, baru aja merilis video gameplay selama 20 menit yang menunjukkan banyak hal seru. Gim ini nyaris kayak ngeluarin pertanyaan, 'Apakah Geralt bakal jadi Blade?', tapi ada tambahan seru lainnya: bagaimana kalau dia juga punya kemampuan Corvo Attano?

Tepatnya ketika malam datang, karakter utama Coen berubah dari manusia biasa jadi vampire super canggih. Ini terlihat tengah video, di mana pemain diberi kemampuan baru yang disebut Shadowstep nyaris mirip Blink dari Dishonored!

Mobilitas adalah hal penting buat para vampire: Coen dapat mengandalkan lebih banyak skill eksplorasi di malam hari, menurut penjelasan Daniel Sadowski, design director dari Rebel Wolves.

Tapi tentu aja, jangan salah sangka bahwa Coen cuma bisa ngerjain musuh pas jadi vampire aja. Waktu siang hari, dia tetap garang banget dengan pedang, seperti yang terlihat dalam pertemuannya sama sekelompok bajak laut yang kurang beruntung.

Belum lagi dia punya sedikit kemampuan sihir bukan signs seperti yang dipake Geralt, melainkan hexes yang bisa membuat musuh kena stun atau menerima kerusakan bertahap.

Sedikit spoiler di akhir video, meskipun menjadi vampire bisa memberikan keuntungan besar dalam dunia yang dikuasai vampire, itu tidak otomatis menjadikannya aman dari bahaya. Kamu bisa lihat sendiri saat Coen hancur layaknya jerawat oleh salah satu bos game tersebut. Mencekik!

Jujur, ya, walau kelihatannya banyak mengambil ide dari sumber lain, asalkan eksekusinya mantap, saya rasa ini bukan masalah besar. Kalau dibilang pilihan hiburan gaming, gak ada salahnya habisin waktu bersama dunia medieval penuh korupsi dan jadi Wesley Snipes versi turbocharged.

Catatan penting buat kamu yang antusias: video ini ambil dari versi pre-beta, jadi semua yang kamu lihat masih bisa berubah, ya. Akan tetapi, fakta bahwa Rebel Wolves sudah mau ngeluarin cuplikan sebanyak ini memberi kesan positif jika mereka memang enggak akan melakukan perubahan besar lagi.

Berita baiknya, kita bisa ngeharapin game ini tahun depan. The Blood of Dawnwalker rencananya bakal dirilis di tahun 2026 tapi kalau kamu gak suka nama panjang kayak gitu, mungkin usul saya, ubah aja jadi Blood of the Dawnwalker. Kayaknya lebih ringkas dan enak didengar, kan?

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

5 Cara Bermain Rematch agar Menang Terus, Wajib Kamu Coba!

Temukan tips dan trik untuk memainkan Rematch, game sepak bola online yang seru dan menantang. Pelajari cara bermain dengan strategi jitu di artikel ini!

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Selasa, 24 Juni 2025 - 17:30 WIB
5 Cara Bermain Rematch agar Menang Terus, Wajib Kamu Coba!
Game Rematch
Rematch

Pop Games VIVA - Game sepak bola baru dari Sloclap, Rematch, sudah dirilis dan langsung mendapatkan banyak perhatian. Permainan ini menawarkan pengalaman yang intens dengan ritme cepat. Kamu bisa segera terjun ke pertandingan setelah membukanya, tapi jika ingin lebih maksimal, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui.

Jika kamu serius ingin meningkatkan keterampilan bermain sepak bola di dunia virtual, ada baiknya kamu pelajari dulu sistem peringkat di Rematch agar bisa naik ke level yang lebih tinggi. Mari kita simak beberapa tips yang akan membantu perjalananmu di awal pertandingan!

Manfaatkan Workshop dan Mode Bebas

Saat pertama kali memulai Rematch, ada prolog singkat yang mengenalkanmu pada kontrol dasar. Namun, jangan salah anggap itu sebagai seluruh tutorial. Faktanya, ada banyak sumber pembelajaran yang tersembunyi di menu utama. Misalnya, workshop adalah mini-games kecil yang dapat mengasah kemampuanmu dalam berbagai aspek seperti menggiring bola di bawah tekanan. Latihan ini penting karena praktik teori saja tidak cukup; kamu perlu merasakan timing-nya secara langsung.

Sementara itu, mode free play juga sangat berguna untuk eksperimen. Di sini, kamu bisa mencoba berbagai pengaturan sensitivitas, key bind, atau metode input tanpa gangguan dari pertandingan yang sesungguhnya. Coba rasakan mana yang lebih cocok untukmu—mouse dan keyboard atau gamepad.

Kunci Mencetak Gol: Kelirukan Lawan

Mencetak gol di Rematch bukan tentang melakukan aksi individu yang heboh. Penjaga gawang di sini memiliki stamina tak terbatas dan banyak waktu untuk bereaksi terhadap tembakan apapun. Oleh karena itu, manfaatkan tim kamu! Saat menerima umpan dekat gawang, seringkali rekan satu tim kamu akan menjadi ancaman besar jika mereka melepaskan tembakan daripada kamu sendiri.

Untuk menambah kebingungan lawan, gunakan dinding tak kasatmata di sekitar lapangan sebagai alat untuk mengumpan atau memberikan tekanan kepada penjaga gawang. Selain itu, bentuklah tendanganmu menggunakan mouse atau stick kiri agar memiliki busur yang membingungkan.

Gunakan Rainbow Flick Secara Bijak

Mungkin kamu belum tahu, dengan menekan tombol tertentu, kamu bisa meluncurkan Rainbow Flick, yaitu gerakan unik yang membuat bola melengkung ke atas menggunakan tumit. Teknik ini bisa memperlambat upaya pengeroyokan musuh dan menipu penjaga gawang, namun bola juga rentan disambar oleh pemain lain jika teknik ini digunakan secara berlebihan.

Tiap gerakan punya kontra, jadi pastikan untuk mengubah gaya permainanmu agar tetap membuat lawan kewalahan. Meskipun bukan persis seperti batu, gunting, kertas, namun permainan mental sangat berpengaruh dalam Rematch.

Umpan, Umpan Lagi, Umpan Terus

Setiap kali timmu menguasai bola, para pemain bertahan akan berusaha mengontrol ruang dan merebutnya. Semakin lama bola berada pada satu pemain, semakin banyak waktu bagi lawan untuk menutup celah-celah pertahanan dan menghalangi tembakan. Gerakan yang lincah dan cepat antar pemain akan membuat lawan sulit menebak langkah selanjutnya.

Penting juga untuk siap menerima bola tepat waktu saat melakukan passing. Ketika sedang mengoper bola, jangan lupa bahwa kamu bisa melemparkannya secara over-the-head atau bahkan mengoper balik tanpa berbalik. Jika ragu, lebih aman untuk mengoper ke arah belakang sendiri dibandingkan kehilangan bola karena usaha ceroboh.

Komunikasi Adalah Kunci Kemenangan

Meskipun obrolan suara bisa membingungkan dalam permainan kompetitif, ada banyak cara lain untuk berkomunikasi dengan tim. Salah satunya adalah dengan menekan tombol kanan stick atau tombol tengah mouse, yang akan membuatmu meminta operan secara langsung. Ini adalah cara efektif untuk menyampaikan informasi penting saat situasi panik di lapangan.

Bila ingin mencapai rank Elite, aktifkan fitur voice chat yang tentunya dapat meningkatkan chemistry tim. Namun meski begitu, tombol 'ball call' sudah cukup efektif untuk dipakai di banyak situasi.

Hemat Energi Tambahanmu (Extra Effort Sprint)

Dalam Rematch, kamu bisa berlari joging, sprint normal, atau sprint extra effort yang lebih kuat. Sprint biasa menguras staminamu, sedangkan extra effort menggunakan sumber daya terpisah yang wajib diperhatikan. Walau kelihatannya menyenangkan untuk memakai sprint extra effort kapanpun kamu butuh cepat, ingatlah bahwa momen sesudahnya akan jadi saat dimana kamu lebih lambat daripada yang masih punya energy ekstra.

Sprint extra effort juga memperkuat tembakanmu dan operan, sehingga hematlah untuk digunakan di situasi penting seperti menandai pemain musuh yang bebas atau melakukan tembakan akhir saat mendekati gawang. Hati-hati juga saat menggunakan sprint dengan bola, karena kamu bisa kehilangan kendali bila bola terlalu jauh di depanmu.

Berlatihlah di Mode 3v3 dan 4v4

Jika kamu ingin naik peringkat, mayoritas waktu akan dihabiskan di mode 5v5. Namun, mode ini bisa kurang fokus pada keterampilan individu karena adanya total 10 pemain lain di lapangan. Untuk benar-benar mengasah keterampilan passing, mencetak gol, dan bertahan dalam satu pertandingan, mode 3v3 atau 4v4 akan memberikanmu kesempatan lebih sering untuk menonjol.

Jadi, jika belum mulai mencoba Rematch, tunggu apa lagi? Unduh dan mainkan di Steam sekarang juga!

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Game RPG Mirip Minecraft Gagal Rilis, Intip Alasannya di Sini!

Hytale, game RPG sandbox yang dinantikan, akhirnya dibatalkan setelah lebih dari tujuh tahun pengembangan. Simak alasan di balik keputusan ini dan dampaknya terhadap Hypixel Studios.

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Selasa, 24 Juni 2025 - 17:00 WIB
Game RPG Mirip Minecraft Gagal Rilis, Intip Alasannya di Sini!
Game Hytale
Hytale

Pop Games VIVA - Setelah lebih dari tujuh tahun berkarya, proyek game sandbox RPG Hytale akhirnya diputuskan untuk dibatalkan. Tak hanya itu, developer di balik game ini, Hypixel Studios, juga akan ditutup oleh perusahaan induknya, Riot Games.

Dalam pengumuman resmi yang dibagikan melalui blog Hytale, Noxy, salah satu pendiri Hypixel, menjelaskan keputusan pahit ini.

"Saya harus memberi kabar buruk kepada tim Hypixel: kami memutuskan untuk mengakhiri pengembangan Hytale dan mulai proses penutupan studio dalam beberapa bulan ke depan," ujar Noxy, dikutip Pop Games VIVA Selasa, 24 Juni 2025.

Ia menegaskan bahwa ini bukanlah hasil yang diharapkan baik oleh tim Hypixel maupun Riot Games. Namun, setelah bertahun-tahun mencoba berbagai cara, mereka menyadari bahwa Hytale tidak bisa dihidupkan sesuai dengan visi yang diimpikan.

Hytale pertama kali diungkap pada tahun 2018, saat itu sudah dikembangkan selama beberapa tahun. Pada tahun 2020, Hypixel Studios diakuisisi oleh Riot Games, pengembang populer game League of Legends. Awalnya, rilis Hytale direncanakan untuk tahun 2021, tetapi berulang kali tertunda hingga tahun 2023 bahkan lebih jauh.

Penyebab utama kemunduran ini mungkin disebabkan oleh semakin tingginya ekspektasi di industri sandbox RPG. Menurut Noxy, seiring berjalannya waktu, visi mereka tentang game terus berkembang, sementara genre tersebut pun tumbuh bersama.

Hal ini membuat tantangan teknis menjadi semakin kompleks, bahkan setelah tim melakukan pembaruan besar pada mesin game. Mereka menyadari bahwa waktu yang diperlukan untuk membawa Hytale ke tahap ideal akan jauh lebih lama daripada yang direncanakan.

Tim mencoba solusi seperti memperkecil skala proyek atau mengubah timeline pengembangan. Akan tetapi, semua opsi tersebut dapat mengorbankan elemen unik dari Hytale yang membuatnya spesial.

"Ini tidak akan lagi menjadi game yang kami impikan untuk ciptakan," ungkap Noxy.

"Dan tentu saja, itu juga tidak akan menjadi game yang pantas Anda harapkan," tambahnya.

Noxy mengungkapkan bahwa walaupun mereka masih percaya pada potensi Hytale, Riot tidak berhasil menemukan investor atau calon pengambil alih yang dapat melanjutkan proyek ini. Dia juga menyampaikan rasa syukur kepada Riot karena dukungan selama bertahun-tahun, termasuk kompensasi layak yang diberikan kepada karyawan yang terkena PHK.

Walaupun jumlah pegawai yang kehilangan pekerjaan belum diumumkan secara resmi, halaman LinkedIn Hypixel Studios menyebutkan bahwa mereka adalah sebuah tim global yang terdiri dari lebih dari 70 orang. Tentunya, penutupan studio ini akan berdampak signifikan pada banyak individu yang telah berkontribusi selama bertahun-tahun.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id