Pop Games VIVA - Roblox, salah satu platform game online terbesar di dunia, kini tengah menjadi sorotan di Indonesia. Beberapa waktu terakhir, muncul kabar bahwa sebagian konten di dalam Roblox dinilai mengandung unsur berbahaya bagi anak-anak. Isu ini memicu perdebatan luas, dari kalangan orang tua, gamer, hingga pihak berwenang. Lantas, seperti apa kronologinya?
Awal Mula Isu Muncul
Kronologi bermula ketika sejumlah orang tua mengunggah keluhan di media sosial terkait temuan konten dalam game Roblox yang dianggap tidak pantas untuk anak-anak. Konten tersebut berupa mini-game buatan pengguna yang memuat unsur kekerasan, bahasa kasar, atau tema dewasa.
Viralnya keluhan ini membuat Roblox masuk ke daftar pantauan beberapa lembaga di Indonesia yang mengawasi konten digital untuk anak.
Viral di Media Sosial
Setelah laporan pertama, topik "Roblox berbahaya" mulai ramai dibicarakan di platform seperti X (Twitter) dan TikTok. Banyak video yang menunjukkan cuplikan gameplay kontroversial, sehingga memancing reaksi beragam:
Respons Pihak Berwenang
Melihat semakin panasnya diskusi, pihak berwenang mulai melakukan evaluasi. Beberapa pejabat mengungkapkan bahwa Roblox sebenarnya memiliki fitur penyaringan konten (content filter), namun dinilai belum sepenuhnya efektif.
Kementerian terkait bahkan sempat mempertimbangkan opsi untuk memanggil perwakilan Roblox guna dimintai klarifikasi dan memastikan adanya langkah pengamanan tambahan.
Tanggapan Resmi dari Roblox
Pihak Roblox akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan komitmen mereka terhadap keamanan pengguna, khususnya anak-anak. Mereka menekankan:
-
Tersedianya Parental Controls untuk membatasi akses ke konten tertentu.
-
Sistem moderasi otomatis yang terus diperbarui.
-
Ajakan bagi orang tua untuk aktif mengatur akun anak.
Dampak Bagi Pemain di Indonesia
Isu ini memunculkan kesadaran baru di kalangan orang tua gamer untuk lebih terlibat dalam aktivitas digital anak. Banyak yang mulai memanfaatkan fitur pengawasan akun atau bahkan membatasi waktu bermain.
Di sisi lain, beberapa kreator game di Roblox juga mulai menyesuaikan konten mereka agar tetap aman dan ramah anak, menghindari risiko terkena pembatasan.
Polemik ini menjadi pengingat bahwa di era digital, pengawasan konten tidak hanya menjadi tanggung jawab platform seperti Roblox, tetapi juga peran aktif orang tua. Meski Roblox menawarkan kebebasan kreatif yang luar biasa, tanpa pengawasan yang tepat, risiko paparan konten tidak pantas tetap ada.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id