Pop Games VIVA - Siapa yang tidak mengenal Pou, si makhluk berbentuk kentang yang dulu sempat menguasai layar ponsel pada awal 2010-an? Game peliharaan virtual ini pernah menjadi fenomena global yang digemari anak-anak hingga remaja karena gameplay-nya yang sederhana namun menghibur.
Kini, meskipun sudah bukan game utama yang menghiasi ponsel kita, Pou tetap bertahan sebagai ikon nostalgia yang membekas di hati banyak pemain. Artikel ini akan membahas evolusi Pou dari game lawas hingga menjadi simbol kenangan masa kini.
Awal Mula Kemunculan Pou
Pou pertama kali dirilis pada tahun 2012 oleh pengembang independen asal Lebanon bernama Paul Salameh. Terinspirasi dari konsep Tamagotchi, Salameh menciptakan game ini untuk platform Android dan iOS. Dalam game Pou, pemain bertugas merawat makhluk kecil berbentuk lonjong memberinya makan, memandikannya, menidurkannya, hingga mengajaknya bermain mini game agar tetap bahagia.
Konsep sederhana ini langsung mencuri perhatian pengguna ponsel pintar yang kala itu sedang mengalami pertumbuhan pesat. Pou menjadi populer berkat tampilannya yang lucu, kontrol yang mudah, serta gameplay kasual yang cocok dimainkan di waktu senggang.
Puncak Popularitas di Era 2013–2015
Pada periode 2013 hingga 2015, Pou mencapai puncak kejayaannya. Game ini telah diunduh lebih dari 500 juta kali di Google Play Store dan menjadi salah satu game berbayar paling laris di Apple App Store. Hampir setiap anak sekolah atau remaja kala itu memiliki Pou di ponselnya.
Mereka berlomba-lomba merawat Pou agar tetap sehat, serta mendandani makhluk mungil itu dengan berbagai pakaian dan aksesoris unik.
Yang menarik, Pou juga menawarkan fitur sosial sederhana, seperti mengunjungi Pou milik teman. Hal ini menambah daya tariknya karena menciptakan rasa komunitas di antara para pemain.
Meredupnya Popularitas Pou
Namun seiring perkembangan industri game mobile, minat terhadap Pou perlahan menurun. Munculnya game dengan grafis lebih modern, gameplay lebih kompleks, dan fitur online yang kompetitif membuat game kasual seperti Pou tersisih. Sekitar tahun 2017–2018, Pou mulai jarang terlihat di daftar game populer dan jumlah pemain aktifnya menurun drastis.
Meski begitu, Pou tidak pernah benar-benar hilang. Game ini masih tetap tersedia di toko aplikasi dan sesekali muncul kembali di media sosial sebagai bagian dari tren nostalgia.
Pou Kini: Simbol Nostalgia Generasi 2010-an
Di era 2020-an, Pou kembali muncul ke permukaan, bukan sebagai game populer baru, melainkan sebagai ikon nostalgia. Banyak pengguna media sosial membagikan kenangan mereka bermain Pou, memicu gelombang "throwback" di kalangan generasi yang tumbuh di era awal smartphone.
Meme tentang Pou pun beredar luas, mempertegas statusnya sebagai bagian dari sejarah game mobile.
Menariknya, beberapa kreator bahkan membuat konten tentang bagaimana kondisi Pou mereka yang “telah lama ditinggal” namun masih ada di ponsel. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional pemain dengan karakter mungil ini.
Evolusi Pou membuktikan bahwa sebuah game tidak harus rumit untuk bisa meninggalkan jejak mendalam. Dari sebuah game sederhana yang lahir di awal era smartphone, Pou telah menjelma menjadi ikon nostalgia yang masih dikenang hingga kini.
Meski popularitasnya tidak lagi setinggi dulu, Pou tetap menjadi bagian penting dari sejarah game mobile pengingat masa ketika kebahagiaan sederhana bisa ditemukan dalam merawat makhluk virtual kecil di layar ponsel.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id