Terungkap Game The Alters Diduga Menggunakan Teknologi AI, Inovasi Cerdas atau Ancaman untuk Kreativitas Game?

Kontroversi mengenai penggunaan AI dalam game The Alters tanpa pemberitahuan membuat para pemain marah. Apakah developer 11 Bit Studios akan merespons?

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Senin, 30 Juni 2025 - 15:00 WIB
Game The Alters
Steam

Pop Games VIVA - Beberapa pemain game The Alters mulai kecewa setelah menemukan adanya bukti bahwa developer, 11 Bit Studios, tampaknya menggunakan model bahasa besar (large language models / LLMs) untuk menciptakan teks dalam game. Uniknya, hal ini tidak disinggung atau dibeberkan sama sekali.

Kebijakan baru dari Valve sejak Januari 2024, melalui Steam Distribution Agreement, memerlukan agar semua game yang memanfaatkan AI baik itu untuk pengembangan seni, kode, suara, atau komponen lain mengungkapkannya secara eksplisit kepada konsumen. Namun hingga saat artikel ini ditulis, The Alters belum memberikan pernyataan resmi tentang penggunaan teknologi AI.

Berbagai bukti mulai bermunculan. Salah satu contohnya adalah sebuah layar dalam game yang bertuliskan 'Sure, here's a revised version focusing purely on scientific and astronomical data,' frasa tersebut terlihat seperti output langsung dari sebuah model AI. Selain itu, ada juga temuan lain dalam versi terjemahan Portugis Brasil, di mana subjudul menjadi aneh dan terdengar kurang alami, hampir seolah-olah hasil terjemahan mesin tertinggal tanpa penyuntingan.

Komentar-komentar di platform Steam semakin ramai dengan protes. Seorang pemain menyatakan, "Game ini ternyata menggunakan konten yang dibuat oleh AI tanpa pemberitahuan apapun! Sangat tidak bisa diterima." Dia menambahkan bahwa transparansi adalah hak setiap pembeli produk digital.

Tapi tidak semua pemain berada di kubu yang sama. Ada yang menyatakan bahwa teks-teks latar belakang ini hanyalah detail kecil yang tidak dimaksudkan untuk dibaca secara serius oleh pemain. "Ini hanya tulisan kecil di objek latar belakang, bukan bagian penting," ujar salah satu pengguna di forum diskusi Steam.

Sementara itu, Lucile Danilov, seorang spesialis lokalasi game, mengungkapkan kekecewaannya. "Saya sangat menyukai The Alters, tapi penemuan ini benar-benar mempermalukan bagi audiens internasional," katanya. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa bagian terjemahan Portugis Brasil dipenuhi dengan kesalahan yang signifikan.

Handong Ryu, yang menerjemahkan versi Korea dari game ini, juga menyatakan bahwa masalah yang sama juga terjadi pada edisi Korea. Ini menunjukkan kemungkinan bahwa proses tersebut dilakukan tanpa supervisi yang tepat.

Sejauh ini, 11 Bit Studios masih diam terhadap tudingan-tudingan ini. Kita harus tunggu lebih lanjut untuk melihat langkah mereka selanjutnya. Namun, perusahaan game lain seperti Jurassic Park Evolution 3 telah mengambil tindakan dengan menghapus penggunaan AI generatif sebagai tanggapan atas kritik awal dari pemain.

Dalam ulasannya, Bertie dari Eurogamer menyebut bahwa The Alters tetap berhasil membawa pemain ke tempat-tempat unik dan membuat mereka merenung tentang aspek moral dalam kehidupan. Meski begitu, kekurangan dalam implementasi cerita masih ada, termasuk kasus kontroversi ini.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Fans Game GTA VI Tuntut Mode 60fps, Apakah Rockstar Akan Mengabulkannya?

Reaksi penggemar GTA VI terhadap mode performa game yang dirasa masih kurang memuaskan, baca lebih lanjut untuk opini dan tanggapan menarik.

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Senin, 30 Juni 2025 - 14:40 WIB
Fans Game GTA VI Tuntut Mode 60fps, Apakah Rockstar Akan Mengabulkannya?
Game GTA VI
PlayStation

Pop Games VIVA - Saat ini, dunia game akan tampak begitu berbeda - dan membutuhkan banyak pekerjaan tambahan untuk merekayasa ulang pencahayaan dan pantulan menggunakan teknik rasterisasi hingga sulit untuk dipercaya.

Kenapa Mode 60fps Begitu Penting bagi Gamer?

Dalam industri game modern, frame rate menjadi aspek krusial yang sangat memengaruhi pengalaman bermain. Mode 60fps (frame per second) menjanjikan gerakan karakter dan objek di layar yang lebih halus, respons kontrol yang lebih cepat, dan kenyamanan visual yang lebih tinggi. Terutama untuk game open-world sekelas GTA VI, yang penuh aksi, kejar-kejaran, dan tembak-menembak, 60fps bisa menjadi penentu kenyamanan atau frustrasi.

Nah, bagaimana ya pendapat para pembicara di subreddit r/GTA6 tentang hal ini? Mereka pasti santai-santai aja kan?

Ternyata nggak juga. Mereka cukup kecewa lho!

"Kalau tidak ada mode performa, aku nggak bakal beli game ini sampai rilis di PC," kata pengguna Dacoleman1.

"Frame rate 30fps itu nggak bisa dimainkan."

"Kecewa. Aku paham ada batasan teknis, tapi 30fps nggak memuaskan dalam game yang cepat kayak gini," balas VienneseDude.

"Minimal 40fps sih buat eksperimen mulus, apalagi kalau udah biasa main di 60fps ke atas. RDR2 di konsol aja nggak bisa dimainkan lancar meski sudah beberapa jam masukin karakter," tambahnya.

Buat pribadi saya sendiri, sih, pastinya bakal nunggu mode 60fps. Aku tahu ini agak masalah kecil bagi sebagian orang, tapi memang ini yang biasa aku mainkan sekarang.

Di sisi lain, saya bakal kaget kalau nggak ada mode performa untuk GTA VI yang bisa mencapai minimal range 40-50fps.

Mungkin untuk konsol seperti PS5 standar atau Xbox Series S agak susah bikin performa segitu, tapi bakal jadi kejutan besar kalau PlayStation 5 Pro misalnya nggak bisa nyentuh frame rate setinggi itu.

Permintaan fans terhadap mode 60fps di GTA VI bukanlah tanpa alasan. Dengan standar teknologi konsol saat ini dan ekspektasi pemain yang terus meningkat, Rockstar dihadapkan pada pilihan sulit: menjaga visual sempurna di 30fps, atau menyesuaikan performa demi pengalaman bermain yang lebih mulus di 60fps.

Apakah mereka akan mengabulkannya? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal pasti: suara komunitas kini semakin kuat dan tak bisa diabaikan begitu saja.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

4 Game Baru Rilis di Steam yang Wajib Kamu Coba, Dijamin Seru dan Menantang!

Jelajahi empat game baru yang dirilis di Steam dengan konsep unik dan menarik. Mulai dari dunia open-world hingga petualangan gaya platformer, temukan keseruan gaming!

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Senin, 30 Juni 2025 - 14:20 WIB
4 Game Baru Rilis di Steam yang Wajib Kamu Coba, Dijamin Seru dan Menantang!
Game Steam
Steam

Pop Games VIVA - Di dunia game yang selalu berkembang, setiap hari kita bisa menjumpai puluhan game baru yang dirilis di Steam. Kadang-kadang, game-game tersebut terlewatkan karena begitu banyaknya pilihan. Nah, untuk membantu kamu tidak ketinggalan, berikut adalah beberapa game baru minggu ini yang menarik untuk dicoba.

Jika ingin tahu apa saja yang sedang tren atau game-game terbaik lainnya, jangan lupa cek daftar game tahun 2025, serta koleksi game PC terbaik secara umum.

Project Silverfish

Diluncurkan pada tanggal 26 Juni, Project Silverfish mengusung konsep "furry Stalker," menggabungkan elemen-elemen seperti bertahan hidup di zona eksklusi yang penuh bahaya, mencari artefak kuat, dan melawan makhluk menakutkan. Kamu akan memerankan Inheritor antropomorfik dalam dunia terbuka dengan visual sederhana namun indah. Selain enam kelas Inheritor yang telah ditentukan, pemain juga bisa menciptakan karakter custom sesuai keinginan.

Ruffy and the Riverside

Ruffy and the Riverside menawarkan pengalaman platformer 3D yang stylish. Ceritanya berpusat pada seekor anjing bernama Ruffy yang tersesat di dunia 3D. Salah satu fitur unggulan game ini adalah kemampuan 'SWAP' pemain dapat menukar tekstur lingkungan untuk menyelesaikan teka-teki. Misalnya, ubah matahari menjadi bulan atau aliran air menjadi tanaman yang bisa didaki. Tidak hanya itu, ada juga elemen combat, skating, dan tantangan platforming 2D.

Hoofobia

Halo para pecinta multiplayer! Hoofobia hadir dengan konsep asimetris yang unik. Dalam permainan ini, ada satu pemburu, banyak rusa AI, dan tiga rusa yang dikendalikan oleh pemain manusia. Tujuan para rusa adalah mengalahkan pemburu menggunakan strategi atau tipuan, sementara pemburu harus berhasil membunuh rusa yang dikontrol pemain manusia. Dengan diskon peluncuran 75 persen, Hoofobia patut dicoba jika kamu suka tantangan yang seru dan sedikit absurd.

Not Monday Cafe

Tersedia sejak 23 Juni, Not Monday Cafe adalah simulasi café dengan sentuhan cerita unik. Game ini cocok bagi kamu yang menyukai pengalaman santai tetapi masih penuh tantangan. Temukan cara membuat pengunjung senang dengan kombinasi kreatif makanan dan minuman, serta dekorasi café yang mendukung suasana hati. Cocok untuk dimainkan saat waktu luang!

Empat game baru yang baru saja rilis di Steam ini membuktikan bahwa dunia gaming terus berkembang dengan menghadirkan pengalaman seru dan menantang. Baik kamu penggemar aksi cepat, petualangan mendalam, hingga strategi penuh taktik, semuanya tersedia dan layak masuk daftar wishlist kamu.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Sony vs Microsoft: Siapa yang Akan Unggul di Era Handheld Gaming Modern?

Konsol gaming generasi selanjutnya mungkin sudah mulai dipersiapkan, dengan Microsoft dan Sony bersaing dalam pasar handheld gaming. Apakah Sony harus khawatir?

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Senin, 30 Juni 2025 - 14:00 WIB
Sony vs Microsoft: Siapa yang Akan Unggul di Era Handheld Gaming Modern?
Sony vs Microsoft
Tangkapan Layar

Pop Games VIVA - Kita sudah lima tahun berada dalam era konsol PlayStation 5 dan Xbox Series X/S, dan sebelum waktu ini berakhir, biasanya perusahaan seperti Sony dan Microsoft sudah mulai mempersiapkan generasi berikutnya.

Apa yang menarik adalah langkah Microsoft baru-baru ini melalui peluncuran ROG Xbox Ally dan versi premiumnya, ROG Xbox Ally X. Ini adalah handheld PC gaming yang dibuat bekerja sama dengan ASUS, dan menjadi kompetitor langsung dari Steam Deck.

Sony sendiri juga tidak mau ketinggalan, dengan meluncurkan PlayStation Portal, meskipun fungsinya lebih sebagai perangkat streaming ketimbang konsol portabel seperti PSP atau PS Vita dulu.

Pertanyaannya, apakah inovasi dari Microsoft ini patut membuat Sony was-was? Ada seorang gamer di Reddit yang membahas hal ini.

Dalam sebuah diskusi, pengguna bernama DragonFlyPunch menulis, 'Kenapa Sony seharusnya khawatir tentang ROG Xbox Ally.' Dia mengungkapkan bahwa perangkat tersebut bisa menjadi pijakan kuat bagi Microsoft untuk unggul di era konsol mendatang.

Tentu saja, tanggapan dari komunitas cukup bervariasi. Seorang responder bernama twovles31 berkomentar, 'Steam Deck sudah menjual sekitar empat juta unit, tapi hanya fans Xbox paling setia yang akan rela membayar $800 untuk produk ini.'

Spangler1 juga ikut memberikan pendapat, 'Sony tidak perlu takut pada handheld PC $900 atau sekitar Rp14 juta dari Microsoft. Saya yakin PS6 harganya akan melebihi $500 atau sekitar Rp8 juta tapi tetap di bawah $1K. Nintendo dan Sony akan terus menjual konsol mereka dalam waktu yang lama.'

Di sisi lain, ada Clicker_Reacher yang optimis, 'Sony adalah tempat terbaik untuk memainkan game-game hebat. Selain itu, kalau rumor tentang PlayStation handheld yang bisa mainkan game digital PS5/PS4 benar, maka Sony akan tetap bersaing sangat baik.'

Menurut saya pribadi, meski Microsoft tampak akan semakin agresif di generasi berikutnya, Sony dan Nintendo pasti juga akan terus berinovasi. Yang pasti, para gamers akan selalu memiliki banyak opsi seru untuk dinikmati!

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Rahasia di Balik Karakter Tenna di Game Deltarune yang Bikin Heboh!

Tenna, tokoh antagonis Deltarune dengan kepalaCRT, awalnya dikembangkan sejak 2016 oleh Toby Fox. Simak cerita pengembangannya hingga muncul dalam game!

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Senin, 30 Juni 2025 - 13:30 WIB
Rahasia di Balik Karakter Tenna di Game Deltarune yang Bikin Heboh!
Game Deltarune
Steam

Pop Games VIVA - Tenna, sang pembawa acara antagonis di Deltarune chapter 3 yang berkepala layar CRT, pertama kali muncul dalam sebuah video game tahun ini. Namun, ternyata Toby Fox, pencipta Deltarune, sudah mulai menggarap karakter ini jauh sebelum itu sejak tahun 2016 lho!

Fox sendiri baru-baru ini membagikan fakta menarik ini melalui media sosial. Ia menjelaskan bahwa awalnya, ia berencana menggunakan Kinect untuk mencatat gerakan karakter Tenna melalui teknik rotoscope.

Tidak hanya itu, ia juga ingin Tenna bisa melakukan tarian dari MikuMikuDance (MMD), sebuah program bebas yang digunakan untuk membuat animasi dan stiker anime viral. Sayangnya, ide-ide tersebut akhirnya ditinggalkan karena dinilai tidak praktis.

Meskipun demikian, Toby tetap ingin menyuguhkan penampilan 3D dari Tenna dalam Deltarune. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk bekerja sama dengan tim pengembang lain agar konsep tersebut dapat terwujud. 'Gigi membantu merancang serta menggambar ulang desain Tenna secara detail.

Clairevoire membersihkan frame sprite statis sebagai seni piksel (terutama bagian tangan). Everdraed mengedit intro, SmallBu memberikan bantuan pada pose final, dan Audrey menangani semua aspek tipografi,' tutur Fox dengan penuh apresiasi kepada timnya.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dalam pengembangan game indie. Bahkan, seseorang seperti Toby Fox yang telah terkenal dengan Undertale pun tak bisa melakukan semuanya sendirian. Keputusan untuk melibatkan orang lain menjadi langkah bijak demi menghindari penghentian proyek karena kendala waktu pengembangan.

Cerita paling lucu di balik ini adalah ketertarikan awal Fox untuk membuat Tenna melakukan tarian gaya anime yang umumnya dibuat menggunakan MikuMikuDance. Bayangkan saja, kombinasi antara karakter dari Undertale dan program khusus tarian anime yang awalnya diciptakan sebagai spin-off dari proyek pop star virtual Jepang benar-benar memberikan sentuhan humor dan keunikan tersendiri!

Keseluruhan, inilah jenis keanehan yang kita harapkan dan nikmati dari dunia pararel Undertale dan sekarang Deltarune. Terbukti, seri ini berhasil besar pasca-rilis chapter 3 dan 4 bulan lalu, langsung menduduki puncak tangga best seller Steam dengan skor ulasan positif hingga 98% berdasarkan lebih dari 45.000 review!

Dalam ulasannya, Ana Diaz menyebutkan bahwa Deltarune benar-benar menjaga para pemain dalam suasana tegang tanpa terikat aturan logika RPG tradisional. Hal ini membuat permainan ini terasa segar dan selalu dinanti oleh para penggemar.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id