Death Stranding 2 Picu Kontroversi: Kurangnya Peringatan Konten Jadi Sorotan Gamer

Mengapa peringatan konten itu penting dalam game seperti Death Stranding 2: On the Beach. Simak analisis mendalamnya di sini.

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Sabtu, 5 Juli 2025 - 09:00 WIB
Game Death Stranding 2
Kojima Productions

Pop Games VIVA - Belakangan ini, peringatan konten (content warning) semakin sering muncul di dunia hiburan baik di film maupun video game. Tujuannya jelas: untuk memperingatkan penonton atau pemain tentang kemungkinan adanya adegan sensitif yang mungkin memicu emosi tertentu. Tapi sayangnya, hal ini sepertinya belum diterapkan oleh Kojima Productions dalam pembukaan Death Stranding 2: On the Beach, sebuah keputusan yang menurut banyak pihak bukan cuma kurang bertanggung jawab, tapi juga mengganggu pengalaman bercerita secara keseluruhan.

Buat kamu yang belum tahu, pembukaan Death Stranding 2 memberikan adegan yang cukup intens sejak menit pertama. Setelah menerima kabar bahwa rumahnya diserang, Sam Bridges pulang dan mendapati situasi mencekam. Tak hanya rumah dalam keadaan rusak, Lou anak angkatnya hilang. Fragile yang menjaga Lou sempat membawanya ke "The Beach", tempat para jiwa telah meninggal. Di sinilah momen paling menyayat hati terjadi: Lou tampak menangis sendirian, lalu tiba-tiba berhenti bernapas dan tidak bergerak lagi.

Apakah kematian Lou bersifat permanen? Itu bisa saja masih menjadi misteri dalam cerita, mengingat alur dunia Death Stranding penuh dengan unsur supranatural. Tapi fakta yang jelas adalah, kita sebagai pemain melihat langsung kematian seorang anak kecil secara mendadak dan tanpa persiapan sama sekali. Bahkan Sam pun akhirnya nekat menembakkan pistol ke kepalanya beberapa kali, mencoba bunuh diri karena tekanan emosional yang sangat dalam.

Meski semua adegan ini digambarkan dengan sangat matang dan emosional, minim melodrama dan musik berlebihan, kehadiran content warning tetap dibutuhkan. Kenapa? Karena tidak semua orang siap menghadapi topik traumatis seperti kematian anak atau percobaan bunuh diri begitu tiba-tiba. Dan bagi sebagian orang terutama mereka yang pernah mengalaminya secara langsung konten seperti ini bisa membangkitkan kenangan pahit, kecemasan bahkan depresi.

Coba bandingkan dengan cara Inkle, pengembang dari Expelled, yang meletakkan menu content warning di sudut kiri atas menu utama game. Di sana, pemain bisa memilih apakah ingin tahu isi peringatan tersebut atau tidak. Mereka tidak dipaksa, tapi diberi informasi awal agar bisa bersiap mental jika ingin melanjutkan. Ini contoh bagaimana developer bisa tetap menjaga integritas cerita sambil peduli pada kenyamanan audiens.

Tentu saja, nggak semua orang akan bereaksi sama. Ada yang merasa aman-aman saja meskipun tiba-tiba harus melihat adegan sensitif. Tapi itulah gunanya content warning: bukan untuk melindungi semua orang, tapi memberikan pilihan kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya.

Semoga ke depannya, Kojima Productions mempertimbangkan untuk menambahkan content warning tambahan lewat patch pasca rilis seperti yang sudah dilakukan CD Projekt Red dengan Cyberpunk 2077. Karena pada akhirnya, tujuan utama dari sebuah karya seni, termasuk game, adalah bukan hanya menyampaikan kisah yang kuat, tapi juga memastikan bahwa setiap orang bisa mengakses dan menikmatinya dengan cara yang sesuai untuk mereka masing-masing.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Dari Warnet ke Smartphone! Game Legendaris Ini Tetap Bertahan di 2025

Siapa sangka, game yang dulu ramai dimainkan di warnet kini bisa kamu mainkan langsung di genggaman? Dunia gaming terus berkembang, dan sejumlah game legendaris berhasil beradaptasi ke era mobile tanpa kehilangan pesonanya.

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Jumat, 4 Juli 2025 - 21:00 WIB
Dari Warnet ke Smartphone! Game Legendaris Ini Tetap Bertahan di 2025
Game Ayo Dance Mobile
Ayo Dance Mobile

Pop Games VIVA - Siapa sangka, game yang dulu ramai dimainkan di warnet kini bisa kamu mainkan langsung di genggaman? Dunia gaming terus berkembang, dan sejumlah game legendaris berhasil beradaptasi ke era mobile tanpa kehilangan pesonanya. Bahkan di tahun 2025, game-game ini tetap eksis dan punya basis pemain setia.

Salah satunya adalah Ayo Dance, game yang pernah mendominasi layar monitor warnet kini hadir dalam versi mobile yang lebih praktis dan tak kalah seru. Tapi bukan cuma Ayo Dance saja yang sukses hijrah ke smartphone. Yuk, simak deretan game legendaris yang tetap bertahan di 2025!

1. Ayo Dance Mobile

Game rhythm legendaris ini pertama kali populer di warnet sekitar tahun 2005-an. Kini, Ayo Dance Mobile hadir dengan tampilan yang lebih segar namun tetap mempertahankan gameplay khas: mengikuti beat lagu sambil berdansa dengan karakter kece. Dengan koleksi lagu K-Pop terbaru, fitur couple system, dan kostum menarik, Ayo Dance Mobile sukses menghidupkan kembali kenangan lama dalam versi yang lebih kekinian.

2. Ragnarok M: Eternal Love

Ragnarok Online adalah MMORPG yang meledak di awal 2000-an. Kini hadir dalam versi mobile yang memikat, Ragnarok M mempertahankan elemen klasik seperti job system, pet, hingga map legendaris seperti Prontera dan Payon. Dengan grafis 3D yang manis dan komunitas aktif, game ini tetap jadi favorit di kalangan gamer veteran maupun pemain baru.

3. Seal M SEA

Dikenal lewat karakternya yang imut dan sistem combo yang unik, Seal Online dulu jadi langganan warnet. Di tahun 2025, versi mobilenya hadir dengan grafis HD dan fitur sosial yang lengkap. Seal M SEA menawarkan nostalgia dalam bentuk modern, dengan event menarik dan komunitas Indonesia yang ramai.

4. Perfect World Mobile

Game MMORPG legendaris asal Tiongkok ini dulunya populer di PC warnet. Kini, versi mobilenya tampil memukau dengan grafis tinggi dan dunia open world luas. Dengan sistem terbang bebas, class yang kompleks, dan PvP seru, Perfect World Mobile menjadi pilihan pemain hardcore RPG yang mencari tantangan.

Kenapa Game Legendaris Ini Masih Bertahan?

- Nostalgia yang kuat: Banyak pemain ingin mengulang kenangan masa kecil saat main di warnet. 

- Adaptasi teknologi: Developer berhasil mengubah gameplay PC ke versi mobile dengan tetap menjaga ciri khasnya. 

- Komunitas loyal: Meski usianya tak muda, komunitas game legendaris tetap aktif dan solid. 

- Update rutin: Event musiman, fitur baru, dan dukungan developer membuat game ini tetap relevan.

Dari suara keyboard warnet yang berisik hingga swipe di layar smartphone, perjalanan game-game legendaris ini membuktikan bahwa kenangan dan kualitas adalah kombinasi tak terkalahkan. Di tengah gempuran game baru, mereka tetap berdiri kokoh di tahun 2025.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

7 Game Legendaris yang Tetap Populer di Indonesia Hingga Sekarang

Di tengah gempuran game-game baru dengan grafis canggih dan gameplay inovatif, beberapa game legendaris masih bertahan dan tetap punya tempat spesial. Berikut ada tujuh game legendaris yang tetap populer di Indonesia hingga sekarang!

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Jumat, 4 Juli 2025 - 20:00 WIB
7 Game Legendaris yang Tetap Populer di Indonesia Hingga Sekarang
Game Dota 2
Steam

Pop Games VIVA - Di tengah gempuran game-game baru dengan grafis canggih dan gameplay inovatif, beberapa game legendaris masih bertahan dan tetap punya tempat spesial di hati para gamer Indonesia. Game-game ini bukan sekadar hiburan, tapi juga bagian dari nostalgia dan budaya gaming tanah air. Berikut ada tujuh game legendaris yang tetap populer di Indonesia hingga sekarang!

1. Mobile Legends: Bang Bang

Sejak dirilis tahun 2016, Mobile Legends terus menjadi primadona di kalangan gamer mobile. Meski sudah bertahun-tahun berlalu, popularitasnya tidak luntur. Update rutin, mode permainan menarik, serta turnamen esports besar seperti MPL membuat MLBB tetap hidup dan berkembang di Indonesia.

2. Point Blank

Game FPS yang satu ini pernah mendominasi warnet seluruh Indonesia. Meski banyak game FPS baru bermunculan, komunitas Point Blank masih aktif. Versi remastered dan hadirnya server lokal membuat game ini terus eksis, apalagi dengan nuansa nostalgia yang kuat di kalangan gamer senior.

3. Dota 2

Sebagai penerus DOTA Allstars, Dota 2 tetap punya penggemar fanatik di Indonesia. Turnamen internasional seperti The International dan komunitas kompetitif yang solid membuat game ini tetap menjadi rujukan utama para pemain MOBA di PC.

4. Counter-Strike (CS:GO/CS 1.6)

Siapa yang tak kenal suara "Fire in the hole!"? Counter-Strike, baik versi 1.6 maupun Global Offensive (CS:GO), masih sering dimainkan di berbagai komunitas. Banyak pemain yang tetap setia karena gameplay-nya yang timeless dan strategi tim yang menantang.

5. Clash of Clans (COC)

Meskipun sempat meredup, Clash of Clans kembali naik daun berkat update konten besar dan event menarik. Banyak pemain lama yang kembali login untuk membangun desa dan berpartisipasi dalam clan war, menjadikan COC tetap relevan di tahun 2025.

6. Pro Evolution Soccer (PES/eFootball)

Game sepak bola ini tak pernah sepi peminat. Dari PS2 hingga versi mobile dan eFootball terbaru, PES tetap digemari berkat gameplay yang seru dan mod komunitas yang selalu update dengan klub lokal dan liga favorit.

7. GTA: San Andreas

Meski sudah berumur lebih dari satu dekade, GTA: San Andreas masih sering dimainkan, baik versi modifikasi di PC maupun port di Android. Jalan cerita yang ikonik, dunia open-world luas, dan mod-mod kreatif bikin pemain betah berlama-lama.

Kenapa Game-Game Ini Masih Populer?

- Nostalgia kuat: Banyak gamer tumbuh bersama game-game ini.

- Komunitas aktif: Forum, YouTube, hingga turnamen lokal terus menjaga eksistensinya.

- Gameplay tak lekang waktu: Meskipun grafiknya ketinggalan, gameplay tetap seru.

- Update dan adaptasi: Developer tak tinggal diam dan terus memberikan -penyegaran.

Game boleh saja terus berkembang, tapi game legendaris ini membuktikan bahwa kualitas, komunitas, dan kenangan punya kekuatan besar untuk bertahan lama. Apakah salah satunya masih jadi favorit kamu?

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Kilas Balik dan Fakta Menarik: Mobile Legends Masih Jadi Game Wajib di Indonesia

Di tengah derasnya arus game mobile baru, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) tetap bertahan sebagai salah satu game wajib bagi gamer Indonesia. Berikut ini kilas balik dan fakta menarik game Mobile Legends!

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Jumat, 4 Juli 2025 - 19:00 WIB
Kilas Balik dan Fakta Menarik: Mobile Legends Masih Jadi Game Wajib di Indonesia
Game Mobile Legends
Pop Games VIVA

Pop Games VIVA - Di tengah derasnya arus game mobile baru, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) tetap bertahan sebagai salah satu game wajib bagi gamer Indonesia. Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2016, game MOBA ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian jutaan pemain di Tanah Air mulai dari sekadar hiburan di waktu senggang, hingga ajang pembuktian skill di panggung esports.

Di tahun 2025, eksistensi MLBB masih sangat kuat. Yuk simak kilas balik singkat dan fakta menarik yang bikin Mobile Legends tetap digandrungi dari generasi ke generasi!

Kilas Balik: Dari Game Baru ke Fenomena Nasional

Saat pertama kali diluncurkan, Mobile Legends tampil sebagai alternatif MOBA ringan untuk perangkat mobile. Dengan gameplay 5v5 cepat, kontrol sederhana, dan grafik ringan, MLBB langsung menarik minat gamer dari berbagai kalangan—terutama pengguna HP dengan spesifikasi menengah ke bawah.

Beberapa tonggak penting dalam perjalanan MLBB di Indonesia:

2017: Mulai populer di kalangan pelajar dan mahasiswa

2018: MPL Indonesia resmi digelar, membuka jalur esports profesional

2020–2022: Kolaborasi besar dengan Star Wars, Transformers, hingga Jujutsu Kaisen

2023–2025: Update besar-besaran emblem, revamp UI, dan mode eksklusif baru

Fakta Menarik: Kenapa MLBB Masih Jadi Game Wajib?

1. Jumlah Pemain Aktif Stabil

Meski usia game sudah hampir satu dekade, MLBB masih mencatatkan jutaan pemain aktif setiap bulannya di Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, game ini masih masuk Top 5 game mobile paling banyak dimainkan berdasarkan data Google Play dan App Store.

2. Esports yang Merakyat

Berbeda dari game lain yang fokus ke turnamen internasional, MLBB membangun ekosistem esports lokal yang kuat. MPL ID, MDL, dan turnamen kampus membuat semua orang punya peluang masuk scene kompetitif, dari yang amatir hingga pro player.

3. Bisa Dimainkan di HP Kentang

Dengan pengaturan grafis yang bisa disesuaikan, Mobile Legends masih bisa berjalan mulus di RAM 2GB. Ini jadi alasan utama mengapa game ini digandrungi di semua kalangan, dari anak sekolah hingga pekerja.

4. Game untuk Semua Kalangan

MLBB bukan cuma game anak muda. Banyak konten kreator, orang tua, bahkan pasangan yang menjadikan MLBB sebagai hiburan bareng. Komunitasnya luas dan penuh interaksi sosial.

5. Event dan Kolaborasi yang Gak Pernah Bosenin

Dari event Ramadhan, Hari Kemerdekaan, hingga kolaborasi dengan anime dan film ternamaMLBB selalu punya konten segar yang bikin pemain tetap tertarik untuk login setiap hari.

Fun Fact Lainnya Tentang Mobile Legends

1. Hero favorit pemain Indonesia sepanjang masa adalah Alucard, Layla, dan Gusion

2. Map “Land of Dawn” sudah di-revamp lebih dari 4 kali

3. Skin termahal MLBB bisa mencapai harga lebih dari Rp1 juta, tapi tetap laku keras!

4. Moonton pernah mencetak rekor penonton live esports terbanyak se-Asia Tenggara lewat M4 World Championship

Mobile Legends bukan sekadar game, tapi sudah menjadi budaya digital di Indonesia. Dengan konten yang terus diperbarui, komunitas yang aktif, dan gameplay yang mudah diakses semua kalangan, MLBB berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai game wajib di HP para gamer Tanah Air.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id

Akhirnya Helldivers II Hadir di Xbox! Ini Bocoran Tanggal Rilis dan Harganya

Helldivers II siap hadir di Xbox, tapi sayangnya tidak masuk ke Xbox Game Pass. Simak informasi selengkapnya dan alasan mengapa game ini jadi perbincangan hangat di kalangan gamer.

Editor
Muhammad Thoifur
Tanggal
Jumat, 4 Juli 2025 - 18:00 WIB
Akhirnya Helldivers II Hadir di Xbox! Ini Bocoran Tanggal Rilis dan Harganya
Game Helldivers 2
Xbox

Pop Games VIVA - Buat kamu yang belum tahu, Helldivers II akhirnya akan datang juga ke konsol Xbox lho! Kabar ini mungkin mengejutkan banyak orang karena sebelumnya game ini eksklusif hanya tersedia untuk PlayStation 5. Dengan kehadiran di Xbox, tentu semakin banyak pemain baru yang bisa mencoba game ini.

Namun sayangnya, game ini nggak akan masuk dalam Xbox Game Pass. Jadi jika kamu pengen memainkannya, kamu harus rela merogoh kocek sebesar $39.99 untuk pre-order-nya dulu.

Sejak rilis awal di PS5, Helldivers II langsung menjadi salah satu game paling hits di tahun 2024. Sony tampaknya senang melihat antusiasme tinggi dan memutuskan membuka pasar lebih luas lagi lewat versi Xbox.

Masalah sempat terjadi waktu perilisan versi PC dulu. Salah satunya karena pemain wajib pakai akun PSN. Untungnya, hal ini sudah diperbaiki dan kemungkinan besar tidak akan terulang di versi Xbox nanti.

Bagi kamu yang masih bingung dengan konsep gamenya, bayangkan kamu adalah seorang tentara yang bertugas melawan serangan alien dan pasukan cyborg. Tujuan utamamu adalah menjaga demokrasi di seluruh galaksi. Tentu saja suatu misi besar yang dipadukan dengan gameplay kooperatif super seru!

Gameplay multiplayer Helldivers II membutuhkan kerja sama tim yang cukup ketat. Banyak yang berharap, dengan hadirnya versi Xbox, game ini juga akan mendukung fitur cross-play. Jadi, pemain Xbox bisa satu tim dengan pemain PS5 maupun PC.

Salah satu kritikus GAMINGbible, Sam Cawley, sempat menulis review positif tentang game ini. Ia bilang bahwa Helldivers II seperti mengembalikan masa keemasan gaming online — kacau, seru, dan bisa dinikmati oleh semua jenis pemain, baik casual maupun hardcore.

Sambil menantikan peluncuran versi Xbox, kita juga mulai bertanya-tanya: apakah langkah Sony kali ini akan diikuti oleh game-game eksklusif mereka yang lain? Masa depan akan memberitahu.

Sumber :
VIVA.co.id
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id