Pop Games VIVA - Gamer Indonesia, siap-siap untuk terpesona lagi dengan seri baru dari franchise legendaris The Witcher. CD Projekt Red, studio di balik kesuksesan serial ini, telah mengungkap teknologi anyar yang akan digunakan dalam The Witcher 4.
Salah satu sorotannya adalah penggunaan Unreal Engine 5, yang dipamerkan melalui demo teknis pada PlayStation 5. Demo tersebut berjalan lancar pada 60 FPS dengan ray tracing aktif, sebagaimana diumumkan oleh direktur game, Sebastian Kalemba.
Bukan hanya sekadar demo PS5 saja, tetapi fitur-fitur ini juga akan tersedia di semua platform yang dirilis.
"Teknologi dan fitur-fitur ini akan mendukung seluruh platform yang akan menjadi rumah bagi game ini," ungkap pernyataan resmi dari CD Projekt Red, dikutip Pop Games VIVA Rabu, 4 Juni 2205.
Pengembangan bersama dengan Epic Games bertujuan untuk membuat studio-studio lain bisa menciptakan lingkungan open-world yang realistis tanpa kompromi pada kualitas visual maupun performa, bahkan saat memuat dunia besar secara dinamis.
Dalam showcase yang ditampilkan, Anda akan melihat peningkatan grafis yang luar biasa, mulai dari interaksi NPC yang lebih hidup, kerumunan penduduk yang padat, hingga detail halus seperti daun-daunan yang bergerak dengan nyata dan otot kuda yang meregang saat berlari. Semua itu tanpa mengorbankan smoothness dari frame rate yang stabil di 60 FPS.
Sebastian Kalemba menjelaskan bahwa mereka tidak ingin mengorbankan visi mereka hanya untuk menyederhanakan proses. Ia berkata pihaknya berambisi memberikan pengalaman visual yang luar biasa.
Selain itu, dia menekankan kolaborasi mereka dengan Epic Games dalam mengembangkan framework animasi baru yang dapat meningkatkan efisiensi loading dunia.
"Sekarang kami bisa memuat lebih banyak konten lebih cepat sehingga pemain dapat merasa lancar ketika mengejar Ciri," lanjutnya.
Epic Games sendiri juga ikut andil melalui kontribusi strategi produk senior director Wyeth Johnson. Dia menyampaikan bahwa framework animasi baru memungkinkan tim pengembang menyesuaikan lebih dari 300 karakter skelet yang berinteraksi alami.
Ini memberikan 'ruang bernapas' untuk memperkenalkan sistem dan elemen gameplay baru tanpa harus mengkhawatirkan pembatasan teknis Unreal Engine. "Hasil akhirnya? Sebuah RPG open-world yang benar-benar baru," pungkas Kalemba dengan rasa bangga.
Sementara kita masih menunggu kepastian lokasi setting game, ada dugaan kuat jika wilayah Kovir akan menjadi pusat cerita baru kali ini, di mana petualangan Ciri membawanya jauh ke utara.
Sambil menantikan momen rilis resminya, Anda bisa menyimak beberapa screenshot yang telah dibagikan menampilkan keindahan pemandangan dan ancaman monster mengerikan dalam detail tajam!
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id