Pop Games VIVA - Electronic Arts (EA) telah resmi membatalkan pengembangan game Black Panther yang sangat dinantikan dan menutup studio pengembangnya, Cliffhanger Games. Keputusan ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan EA untuk memfokuskan sumber daya pada waralaba utama dan peluang pertumbuhan yang signifikan.
Berawal dari informasi yang pertama kali dilansir oleh IGN, dikutip Pop Games VIVA Kamis, 29 Mei 2025, keputusan ini disampaikan melalui email internal dari Laura Miele, Presiden EA Entertainment. Ia menjelaskan bahwa perubahan ini dibuat demi 'menajamkan fokus' serta menyalurkan energi kreatif ke peluang pertumbuhan yang lebih besar.
Dalam emailnya, Miele menyebut bahwa langkah ini bukan hal yang mudah, karena berdampak pada banyak orang yang telah bekerja bersama tim EA selama ini. Meski begitu, ia menambahkan bahwa EA akan berusaha mendukung semua pihak yang terkena dampak dengan memberikan peluang baru di dalam perusahaan.
Sebagai gantinya, EA akan beralih fokus ke beberapa franchise legendaris yang memiliki track record sukses, seperti Battlefield, The Sims, Skate, dan Apex Legends. Di sisi lain, perusahaan masih tetap menggarap beberapa proyek lainnya, termasuk game Iron Man besutan Motive Studios, seri ketiga dari franchise Star Wars Jedi yang dikembangkan Respawn Entertainment, serta entri baru dari seri Mass Effect yang dipegang BioWare.
Langkah ini sebenarnya bukan yang pertama kalinya. Pada April 2025, EA sempat melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sekitar 300 karyawan di dua divisi berbeda, yakni Respawn Entertainment dan Fan Care Teams. Kala itu, Variety melaporkan bahwa EA secara efektif telah membatalkan proyek lanjutan seri Titanfall dan sebuah game baru yang masih dalam tahap awal pengembangan.
Black Panther sendiri pertama kali diumumkan oleh Marvel Games, EA, dan Cliffhanger Games pada tahun 2023 sebagai bagian dari kesepakatan tiga game antara Marvel Games dan EA. Dalam rencana awal, game ini dijanjikan menjadi sebuah judul asli bertipe third-person single-player yang menghadirkan pengalaman unik sebagai pahlawan super penyokong Wakanda, Black Panther.
Hal itu untuk menciptakan game tersebut, EA mendirikan studio pengembang Cliffhanger Games di Seattle pada tahun yang sama, dipimpin oleh mantan eksekutif Monolith, Kevin Stephens.
Pernyataan resmi dari Marvel saat itu mengungkap bahwa Black Panther akan memberikan kekuatan kepada para pemain untuk merasakan langsung seperti apa rasanya menjadi penjaga utama Wakanda. Namun sayangnya, rencana besar tersebut harus kandas akibat keputusan strategis dari EA.
Hingga saat ini, pihak EA belum memberikan komentar tambahan terkait isu ini. Akan tetapi, pembatalan game ini menegaskan bahwa industri gaming seringkali diwarnai oleh dinamika besar yang dapat berdampak pada proyek-proyek besar bahkan setelah umumkan ke publik.
Artikel ini hasil dari generate AI dan telah dimoderasi oleh tim internal VIVA.co.id